logo

Kampus

Kurikulum PEMIMPIN UII Bakal Diadaptasi Berbagai Perguruan Tinggi

Kurikulum PEMIMPIN UII Bakal Diadaptasi Berbagai Perguruan Tinggi
Sebanyak 100 pemimpin dari 50 perguruan tinggi menghadiri Temu Pimpinan Perguruan Tinggi Wilayah Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) V, yang diselenggarakan di Kampus UII, Rabu (23/8/2023). Dalam pertemuan yang diisi dengan Sosialisasi Kurikulum PEMIMPIN, Kepala LLDikti Wilayah V DIY, Aris Junaidi, mengatakan PEMIMPIN bercita-cita mengembangkan pengetahuan, kurikulum dan teknologi pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM) bagi pemimpin dan calon pemimpin perguruan tinggi. (EDUWARA/Dok. UII)
Setyono, Kampus24 Agustus, 2023 18:45 WIB

Eduwara.com, JOGJA - Diterapkan sejak 2014, Kurikulum PEMIMPIN yang dipraktikkan di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta bakal diadaptasi oleh berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

Kurikulum PEMIMPIN atau Kurikulum Perkumpulan Pendidikan Kepemimpinan Perguruan Tinggi adalah Proyek Indonesian Higher Education Leadership (iHiLEAD – https://ihilead.id/) yang didanai oleh Erasmus+ Capacity Building in Higher Education.

Dalam sosialisasi yang dihadiri 100 pemimpin dari 50 perguruan tinggi pada Rabu (23/8/2023) di UII Yogyakarta, Wakil Rektor Bidang Kemitraan dan Kewirausahaan UII, Wiryono Raharjo, menyebut UII telah menjalankan proyek yang didanai oleh Uni Eropa dalam beberapa skema program Erasmus+ sejak 2014.

"Selain skema Erasmus+ CBHE, ada juga skema Erasmus+ International Credit Mobility (ICM) untuk mendorong kapasitas tenaga pendidik dan kependidikan serta mahasiswa melalui mobilitas internasional," jelas Wiryono Raharjo dalam rilis, Kamis (24/8/2023).

Koordinator Program Erasmus+ iHiLead UII, Ilya Fadjar Mahardika, menambahkan PEMIMPIN dihadirkan sebagai wahana gotong royong yang melibatkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk mendukung keterbatasan kepemimpinan di perguruan tinggi. 

"Kita masuk perguruan tinggi untuk menjadi dosen, bukan pemimpin. Kecelakaan-kecelakaan sejarahlah yang membuat kita menjadi pemimpin. Otomatis kita tidak terlatih untuk menjadi pemimpin. Sementara, kondisi eksternal dan internal di sektor pendidikan berubah sangat cepat," ungkap Ilya.

Dua Pertanyaan Besar

Dalam diskusi ini, Ilyas mengatakan ada dua pertanyaan besar yang membutuhkan jawaban segera. 

"Pertama, kesulitan apa yang dihadapi dalam konteks kepemimpinan di perguruan tinggi? Dan kemudian, ekspektasi apa yang diharapkan agar kita bisa bekerja sama pada Program PEMIMPIN ini?" ujarnya.

Ketua PEMIMPIN Ike Agustina berkata nantinya program kerja utama PEMIMPIN adalah Webinar Series, Simposium Nasional Kepemimpinan Perguruan Tinggi, dan Program Pelatihan Pengembangan Kepemimpinan.

"Kami mengajak Ibu dan Bapak bergabung menjadi bagian dari PEMIMPIN. Asosiasi ini hadir oleh kita, dari kita, untuk kita dan Indonesia," ujar Ike.

Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) wilayah V DIY, Aris Junaidi, mengatakan PEMIMPIN bercita-cita mengembangkan pengetahuan, kurikulum dan teknologi pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM) bagi pemimpin dan calon pemimpin perguruan tinggi.

"Kurikulum yang sudah ada telah dipraktikkan di UII kepada seluruh level kepemimpinan. Kita berharap (Kurikulum PEMIMPIN, red) juga berdampak pada perguruan tinggi, khususnya di wilayah LLDikti V, dan semoga masing-masing perguruan tinggi bisa melahirkan pemimpin yang karakteristiknya cocok dengan organisasi sehingga membawa akselerasi perubahan yang lebih baik," tutupnya.

Read Next