Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, JOGJA - Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta tahun ini mendapatkan hibah dari Uni Eropa. Kali ini, melalui skema Horizon MSCA (Marie Skłodowska-Curie Actions) untuk waktu pendanaan selama empat tahun, mulai 2023 sampai 2026.
Hibah berfokus pada mobilitas global periset dari perguruan tinggi (PT) anggota konsorsium yang berasal dari tujuh negara: Slovakia, Polandia, Hungaria, Montenegro, Thailand, Malaysia, dan Indonesia.
Usai rapat koordinasi awal pelaksanaan hibah di University Economics of Bratislava (UEBA) Slovakia. Rektor UII Yogyakarta Fathul Wahid meyambut baik perolehan dana hibah ini.
"Rapat koordinasi sendiri berlangsung pada 12-13 Desember yang dihadiri perwakilan sembilan perguruan tinggi yang tergabung dalam konsorsium ini," kata Fathul lewat rilis, Jumat (16/12/2022).
Menurut Fathul, hibah ini merupakan satu dari delapan hibah dari Uni Eropa yang sudah diterima UII bersama lembaga mitra, sejak 2016. "Di 2022 ini, alhamdulillah UII mendapatkan tiga hibah baru, dari lima proposal yang dikirimkan," ungkap Fathul.
Di dalam rapat koordinasi awal, Fathul menyatakan seluruh perwakilan perguruan tinggi membahas beragam aspek manajemen dan administratif program. Hadir pula perwakilan dari European Research Executive Agency dan Anetta Caplanova dari UEBA yang merupakan koordinator program.
"Dana hibah yang kita peroleh selama empat tahun nanti akan difokuskan pada penelitian bertema 'Overcoming Digital Divide in Europe and Southeast Asia (ODDEA)," katanya.
Rapat tersebut juga menyepakati Wakil Dekan Fakultas Teknologi Industri UII Yogyakarta Ahmad Munasir Rafie Pratama, sebagai anggota dewan manajemen dalam konsorsium.
"UII bersyukur, karena melalui konsorsium seperti ini, perluasan jaringan dapat langsung dengan beberapa universitas sekaligus. Selain itu, kemitraan yang terjalin pun langsung diisi dengan kegiatan bersama," lanjut Fathul.
Ahmad Munasir Rafie Pratama mengungkapkan tim periset muda dan senior dari kedelapan PT akan bergabung untuk menjawab beberapa pertanyaan penelitian terkait digitalisasi di kawasan Eropa dan Asia Tenggara.
"Selama empat tahun ke depan, UII Yogyakarta akan mengirimkan sebanyak 24 dosen ke PT mitra di Eropa. Kami pun akan menerima puluhan periset dari Eropa," ujar Rafie.
Dosen atau periset dari UII Yogyakarta akan mengikuti mobilitas global selama satu sampai dua bulan di Eropa. Sebaliknya, UII Yogyakarta juga menerima kunjungan dari mitra Eropa.
"Mobilitas periset menjadi pemicu semua kegiatan yang didanai. Insyaallah program akan dimulai Januari 2023," pungkas Rafie.
Sembilan PT terlibat dalam konsorsium ini, yang berasal dari Eropa dan Asia. Lima PT dari Eropa yaitu University Economics of Bratislava (UEBA, Slovakia), AGH University of Science and Technology (Polandia), Kraków University of Economics (Polandia), Széchenyi István University (Hungaria), University of Donja Gorica (Montenegro), dan Institute of Modern Technology Montenegro (Montenegro).
Dari Asia, diwakili oleh International College of NIDA (Thailand), Universiti Teknologi MARA (Malaysia), dan UII Yogyakarta.