logo

Sekolah Kita

Lomba Baca Kitab Kuning, Upaya Tingkatkan Literasi Di Ponpes

Lomba Baca Kitab Kuning, Upaya Tingkatkan Literasi Di Ponpes
Suasana Lomba Baca Kitab Kuning 2021. (Eduwara/Setyono)
Setyono, Sekolah Kita29 November, 2021 08:03 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Keberadaan lomba baca kitab kuning dinilai mampu meningkatkan kemampuan membaca dan literasi di pondok pesantren. Apalagi, keberadaan kitab kuning masih berkorelasi dengan kondisi terkini dan menjadi rujukan hukum keislaman di pondok pesantren. 

Maka dari itu, Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Daerah Istimewa Yogyakarta menyelenggarakan lomba membaca kitab kuning yang menjadi agenda tahunan sejak lima tahun silam. 

"Tahun ini, peserta lomba meningkat dan variatif. Tercatat sebanyak 42 perwakilan di berbagai ponpes di DIY mengirimkan wakilnya berlaga secara online pada 27-28 November," jelas Ketua Panitia Agus Mas'udi, Minggu (28/11/2021). 

Jika pada perhelatan sebelum-sebelumnya, peserta banyak didominasi perwakilan dari ponpes berbasis Nahdlatul Ulama (NU). Tahun ini tercatat beberapa ponpes berbasis Muhammadiyah dan perwakilan dari Madrasah Aliyah (MA) terlibat. 

 "Kitab kuning menjadi materi wajib yang harus diajarkan ke para santri. Kitab ini mirip Google dalam penentuan hukum Islam," jelasnya. 

Dalam aplikasinya, penjelasan dalam kitab kuning ini tidak hanya membahas tentang berbagai hukum dasar rukun Islam. Namun, kajian juga dilebarkan hingga mencakup kehidupan sosial ekonomi terkini yang berkembang di masyarakat. 

Sebagai contoh, kitab kuning dijadikan dasar dalam penentuan hukum mengenai hukum waris, hutang piutang, riba, jual beli online, pinjaman online sampai perdagangan tanpa modal atau lebih dikenal sebagai dropship. 

"Bahkan di beberapa ponpes, pembahasan mengenai krypto, mata uang elektronik, juga dilakukan dengan merujuk pada kitab kuning. Hal ini agar pemahaman yang didapatkan tidak terjebak pada tafsir bebas," lanjutnya.

Melalui perlombaan ini, para peserta diminta untuk membaca kitab kuning dalam tingkat sulit yang disebut Fathul Muin, yaitu karya sastra berbahasa arab tanpa harakat. 

Read Next