logo

Kampus

Mahasiswa Hukum UMY Juara Debat Nasional di UNNES

Mahasiswa Hukum UMY Juara Debat Nasional di UNNES
Tiga mahasiswi FH UMY, yaitu Ayi Leoni Putri, Norradyah dan Inggrid Janainah Salsabillah berhasil menjadi Juara Satu dalam Kompetisi Debat Hukum Nasional (KDHN) yang digelar di UNNES, Minggu (26/11/2023). Dalam lomba debat tahunan tersebut, Ayi juga berhasil meraih predikat Best Speaker. (EDUWARA/Dok. UMY)
Setyono, Kampus29 November, 2023 19:35 WIB

Eduwara.com, JOGJA - Tiga mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) berhasil menjadi Juara Satu dalam Kompetisi Debat Hukum Nasional (KDHN). Berlaga di Universitas Negeri Semarang (UNNES), pada Minggu (26/11/2023), ketiga mahasiswa UMY tersebut adalah Ayi Leoni Putri, Norradyah dan Inggrid Janainah Salsabillah.

Dalam lomba debat tahunan tentang hokum tersebut, Ayi Leoni Putri juga berhasil mendapatkan predikat Best Speaker. Kedua prestasi tersebut tidak lepas dari latar belakang tim UMY yang memang memiliki minat dalam debat, dan semakin diasah melalui komunitas debat di tingkat fakultas.

“Di fakultas, saya dan teman-teman mengikuti komunitas debat bernama Law School Debate Community. Karena memang di lingkungan komunitas ini sudah kompetitif, jadi saya pun merasa tertantang untuk selalu mengikuti berbagai lomba debat," kata Ayi dalam rilis Rabu (29/11/2023).

Ayi juga menjelaskan KDHN memiliki beberapa tahapan proses sebelum bisa mencapai final, mulai dari babak penyisihan sampai perempat final.

“Lamanya proses yang dibutuhkan untuk menyelesaikan seluruh tahapan kompetisi ini sekitar tiga minggu. Teknis pelaksanaannya pun hybrid, yaitu babak penyisihan dan perempat final secara daring dan babak final yang terdiri dari empat tim secara luring di UNNES,” ujarnya.

KDHN pada tahun ini mengusung tema 'Pembangunan Hukum Energi Berdasarkan Pancasila'. Bagi Ayi, tema ini menjadi tantangan tersendiri karena pada awalnya ia belum terlalu familiar dengan isu hukum energi. 

Tema ini pula yang menjadikan Ayi dan tim UMY harus melakukan riset mendalam sebagai dasar acuan sehingga perlu menghabiskan banyak waktu, terlebih karena ia dan tim melakukan riset secara mandiri.

“Di babak final, proses debat dibagi menjadi beberapa mosi. Saya dan teman-teman mendapatkan sebagian mosi terkait, seperti kebijakan larangan ekspor mineral mentah di Indonesia, serta penggunaan sistem single regulator dan single bar untuk organisasi advokat,” imbuhnya.

Kendati sempat merasa kurang percaya diri melihat para peserta dari universitas lain, Ayi dan tim dari FH UMY tetap dapat tampil dengan baik. Kesiapan dan ketenangan dirasa oleh Ayi sebagai kunci dari keberhasilan mereka.

Read Next