logo

Kampus

Mahasiswa UKDW Ubah Limbah jadi Aksesoris Bernilai Jual

Mahasiswa UKDW Ubah Limbah jadi Aksesoris Bernilai Jual
Lewat proposal berjudul ‘Setara’, tim mahasiswa Program Studi (Prodi) Desain Produk Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta berhasil mendapatkan hibah Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) 2023 dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Tim mahasiswa tersebut terdiri dari Letticia Viona Setia Dharma, Hana Mulyana, dan Gregorius Lunsa. (EDUWARA/Dok. UKDW)
Redaksi, Kampus14 Agustus, 2023 21:36 WIB

Eduwara.com, JOGJA -- Tim mahasiswa Program Studi (Prodi) Desain Produk Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta berhasil mendapatkan hibah Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) 2023 dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Untuk mendapatkan hibah P2MW 2023 tersebut, tim yang terdiri dari Letticia Viona Setia Dharma, Hana Mulyana, dan Gregorius Lunsa, ini mengajukan proposal berjudul ‘Setara’. Proposal diajukan beberapa waktu yang lalu.

Letticia Viona selaku ketua kelompok menyampaikan usaha kreatif ‘Setara’ berawal dari program Wirausaha Desain Kampus Merdeka 2022. 

“Inspirasi untuk memulai usaha ini muncul dari keprihatinan akan limbah sisa pemakaian dan sisa produksi yang melimpah di sekitar kita. Berbagai macam limbah, seperti limbah kertas dari revisi skripsi teman, limbah keramik dari tempat magang, dan limbah kain dari penjahit lokal, lantas diolah dengan kreativitas menjadi aksesoris fesyen yang menarik,” terang Letticia dalam rilis Senin (14/8/2023). 

Limbah kertas, lanjut Letticia, dijadikan campuran untuk membentuk cincin. Sedangkan limbah keramik diolah menjadi liontin kalung yang unik. Sementara itu, potongan-potongan limbah kain disatukan menjadi gelang estetik dan modis.

Dalam program WDKM 2022, dengan bimbingan dari Marcellino Aditya selaku dosen Prodi Desain Produk, ‘Setara’ berhasil menarik minat konsumen dan sukses berpartisipasi dalam pameran kewirausahaan yang meningkatkan ketenaran usaha mereka di kalangan masyarakat.

“Melihat peluang ini dan dukungan dari dosen pembimbing, kami lantas mengajukan proposal untuk terus mengembangkan bisnis dan meningkatkan kualitas produk. Puji Tuhan, proposal kami lolos sehingga ‘Setara’ mendapatkan dukungan pendanaan melalui program P2MW,” imbuhnya.

Kesetaraan Gender

Selain mengutamakan penggunaan limbah, Setara juga menyuarakan isu sosial yang relevan, yaitu kesetaraan gender. Melalui kampanye dan slogan berbunyi “Untuk Semua yang Baik”, ‘Setara’ mengajak orang untuk selalu memiliki sikap baik terhadap sesama, meskipun berbeda.

Usaha mereka menjadi contoh inspiratif bagi penggunaan bahan daur ulang dan penerapan nilai-nilai kesetaraan gender dalam dunia bisnis. 

“Kami ingin menyampaikan pesan bahwa meski berbeda-beda, kita tetap setara dan memiliki hak yang sama untuk bebas berekspresi melalui penampilan dan pemakaian aksesoris, dan menjadi diri sendiri dalam versi terbaik. Kami harap Setara dapat memberikan kontribusi positif bagi lingkungan sekitar sambil menciptakan keindahan dan keunikan dalam dunia perhiasan dan aksesoris fesyen,” ungkap Letticia.

Program P2MW merupakan program pengembangan usaha yang ditujukan bagi mahasiswa yang sudah memiliki usaha. Program ini memberikan bantuan dana untuk pengembangan usaha mereka, sekaligus memberikan pendampingan dan pelatihan dalam mengelola usaha.

Tujuan dari program ini adalah untuk mendorong dan membekali mahasiswa dengan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan agar dapat sukses dalam menjalankan dan mengembangkan usaha mereka. 

Selain itu, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan semangat kewirausahaan di lingkungan perguruan tinggi, sehingga dapat menciptakan lebih banyak wirausaha berkualitas dan berpotensi di masa depan. (*)

Editor: Redaksi

Read Next