Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, JAKARTA – Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) Kemendikbudristek berupaya mencetak guru-guru profesional melalui program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan.
Guru-guru tersebut diharapkan dapat menjadi teladan dan pembelajar yang mampu mengembangkan rencana, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran, yang berpusat pada peserta didik guna mewujudkan profil pelajar Pancasila.
Hal tersebut disampaikan Pelaksana tugas (Plt) Direktur Pendidikan Profesi Guru (PPG), Kemendikbudristek, Temu Ismail dalam Webinar Sapa GTK episode kelima yang diselenggarakan secara daring pada Jumat, (17/6/2022).
Temu menambahkan, guru merupakan salah satu tonggak keberhasilan pendidikan. Oleh karena itu Kemendikbudristek senantiasa berupaya untuk memberikan yang terbaik bagi guru-guru di Indonesia.
"Dan tentunya guru yang terampil dalam mengembangkan lingkungan belajar, dan memfasilitasi peserta didik belajar dengan melibatkan orang tua dan masyarakat,” ujar Temu Ismail dalam siaran pers yang dilansir Eduwara.com, Senin (20/6/2022) dari laman resmi Kemendikbudristek.
Arah kebijakan PPG Prajabatan tahun 2022, sambung Temu, adalah mewujudkan keseimbangan pemenuhan dan kebutuhan guru baik secara kuantitas dan kualitas. Terkait dengan itu, arah kebijakan ke depan dilakukan berdasarkan kebutuhan guru.
Dia menyebut, setiap tahun banyak guru yang pensiun tetapi pengangkatan guru-guru belum sesuai dengan persyaratan yang diamanatkan oleh Undang-Undang Guru dan Dosen tahun 2005.
“Lulusan PPG Prajabatan nantinya akan memiliki kepastian untuk direkrut menjadi guru. PPG Prajabatan adalah guru profesional pemula, yang mana pada program ini juga dirancang dengan berbagai penyelarasan berdasarkan program transformasi pendidikan Merdeka Belajar,” terang dia.
Menurut Temu, perlu kolaborasi dan sinergi dengan semua pemangku kepentingan, antara pemerintah pusat, daerah, universitas, Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), dalam hal ini satuan pendidikan, sekolah, dan tentunya dengan semangat gotong royong yang dikedepankan. Selain itu, PPG Prajabatan harus dijamin mutunya, sehingga Kemendikbudristek juga mengembangkan program penjaminan mutu.
Komitmen LPTK
Sementara itu, Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Dinn Wahyudin mengatakan setiap negara memang berharap generasi mudanya dididik oleh guru-guru yang profesional. Untuk itu LPTK juga sudah berikhtiar sejak dulu untuk menghadirkan agar murid-murid di Indonesia didik oleh para guru terbaik.
“Dalam konteks ini ada 78 LPTK yang diberi amanah oleh kementerian untuk merancang, melaksanakan, bekerja sama dengan Ditjen GTK tentang pelaksanaan dan perencanaan PPG Prajabatan 2022. Saya melihat komitmen penuh dari 78 LPTK, ditambah universitas lain yang mendukung penyiapan profesi guru ini,” kata dia.
Komitmen itu tampak dari beberapa indikator, di antaranya 78 LPTK, terdapat penyegaran para dosen. LPTK menyelenggarakan persiapan dosen-dosen sebagai asesor yang nantinya akan mewawancara calon-calon mahasiswa yang berminat untuk mengikuti PPG Prajabatan.
Dari perspektif LPTK, menurut Dinn, asesor tersebut sangat penting, karena dalam konsep manajemen pendidikan perencanaan adalah hal yang penting dan langkah awal dari persiapan PPG Prajabatan adalah menjamin proses seleksi dilaksanakan dengan benar dan valid.
“Hal ini dilakukan agar calon mahasiswa PPG Prajabatan ini benar-benar calon yang terbaik di negeri ini untuk siap mewakafkan waktunya untuk menjadi guru profesional di Indonesia,” pungkas dia. (K. Setia Widodo/*)