logo

Kampus

Mulai Tahun Ini, 80 Mahasiswa UMY Bakal KKN di Jeddah

Mulai Tahun Ini, 80 Mahasiswa UMY Bakal KKN di Jeddah
Mulai Tahun Ini, 80 Mahasiswa UMY Bakal KKN di Jeddah (UMY)
Setyono, Kampus31 Januari, 2023 15:48 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Mulai Maret 2023, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta menambah area tujuan kuliah kerja nyata (KKN) internasional dengan menempatkan mahasiswanya di Jeddah, Arab Saudi. Rencananya 80 mahasiswa akan dikirim dalam empat kloter.

Kepala Divisi Pengabdian Mahasiswa LPM UMY Aris Slamet Widodo pada Selasa (31/1/2023), mengatakan bahwa KKN ini sebagai bentuk kepedulian UMY dalam meningkatkan kualitas pendidikan sekolah Indonesia di luar negeri.

"Di Jeddah ada sekolah Indonesia. UMY ingin berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sana. Program ini juga bertujuan meningkatkan jaringan internasional yang berguna untuk meningkatkan kualitas UMY dan juga mahasiswanya," terang Aris.

Sebagai persiapan pengiriman mahasiswa program internasional ini, Aris menuturkan pihaknya sudah melakukan banyak persiapan. Seperti menjalin kemitraan dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Riyadh (KBRI Riyadh) hingga kantor urusan haji dan umrah Kementerian Agama.

Dalam program KKN Internasional Sekolah Indonesia Jeddah ini, Aris mengatakan para mahasiswa akan melakukan pengabdian selama 28 hari.

"Mahasiswa yang mengikuti KKN ini akan melakukan pengabdian selama 28 Hari di Jeddah, lalu melakukan beberapa kegiatan pemberdayaan di beberapa instansi di sana," ucap Aris.

Melihat dari berbagai persiapan yang sudah dilakukan, Aries optimis program KKN internasional ke Jeddah ini jika tidak ada kendala akan mulai dijalankan pada Maret nanti.

Ditargetkan, dalam setahun akan ada 80 mahasiswa yang diberangkatkan untuk melakukan program KKN Internasional. Mereka akan dibagi dalam dalam 4 kloter yang berisikan 20 mahasiswa dan mahasiswa membayar kegiatan secara mandiri.    

Sebelumnya, UMY juga telah melakukan KKN internasional dengan program sama yaitu  pemberdayaan sekolah-sekolah Indonesia di luar negeri seperti Sekolah Indonesia Davao di Philipina dan sekolah Indonesia di Malaysia.

"Fokus programnya adalah pemberdayaan sekolah secara manajemen, melakukan pendampingan guru saat mengajar, dan mengenalkan budaya Indonesia pada anak keturunan WNI yang bekerja di sana," sambung Aris.

Ia juga berharap dengan adanya KKN ini mampu memberi hasanah mahasiswa terhadap dunia internasional, budaya luar negeri, dan meningkatkan kemampuan mahasiswa.

Tags:UMY

Read Next