logo

Vokasi

SMKN 1 Bantul Manfaatkan K-Tuba Digital Printing Untuk Teaching Factory

SMKN 1 Bantul Manfaatkan K-Tuba Digital Printing Untuk Teaching Factory
SMKN 1 Bantul Manfaatkan K-Tuba Digital Printing Untuk Teaching Factory (Eduwara/ Setyono)
Setyono, Vokasi24 Januari, 2023 16:26 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Siswa-siswi SMKN 1 Bantul dapat mulai memanfaatkan rumah produksi bersama sebagai tempat praktik kompetensi keahlian langsung di dunia kerja.

Diresmikan pada Sabtu (21/1/2023), rumah produksi bersama yang dinamakan K-Tuba Digital Printing ini adalah hibah dari program pendampingan perusahaan swasta dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

"Sekolah kami menyandang predikat Sekolah Pusat Keunggulan Reguler bersama dengan 53 SMK lainnya. Kompetensi keahlian yang menjadi unggulan di kami adalah Desain Komunikasi Visual (DKV)," jelas Waka Kurikulum SMKN I Bantul Samilah, Selasa (24/1/2023).

Lewat program unggulan DKV, SMAN I Bantul pada 2021 lalu mendapatkan danah hibah yang digunakan untuk pembangunan gedung dan laboratorium terpadu.

Tahun ini, lewat penjaringan dana perusahaan swasta dan Kemendikbudristek, SMKN I Bantul berhasil mendapatkan dana hibah senilai Rp3,8 miliar. Dari perusahaan Time Excelindo, sekolah mendapatkan dana hibah senilai Rp1,9 miliar yang diwujudkan dalam pembangunan gedung K-Tuba dan pemberian pelatihan peningkatan SDM.

Dari sini, Kemendikbudristek melakukan 'pemadanan', dengan memberikan dana hibah sama besarnya yang diwujudkan dalam peralatan produksi berupa empat mesin digital printing.

"Konsep kita hadirkan di rumah produksi bersama K-Tuba ini adalah teaching factory. Dimana semua anak didik di kelas kompetensi keahlian terlibat di dalamnya," jelas Samilah.

Di unit produksi, siswa-siswi program DKV memegang peran dominan dalam menjalankan unit. Namun seluruh program kerja akan didukung oleh siswa-siswi akuntansi, manajemen kantor, bisnis pemasaran, teknik jaringan komputer dan rekayasa perangkat lunak.

 Samilah yang juga merupakan Ketua Pusat Keunggulan SMKN I Bantul menjelaskan pihaknya pada semester genap ini mulai menyusun pembagian siswa-siswa untuk pembelajaran praktek dan pembelajaran adaptif normatif.

"Kita memiliki 48 rombongan belajar. Dua minggu penuh, separuh rombel akan melakukan praktik di rumah produksi dan sisanya mengikuti pembelajaran adaptif normatif di kelas seperti mendapatkan materi Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan lain-lain. Di dua minggunya kami gilir. Begitu sampai akhir semester," katanya.

Kedepan, K-Tuba Digital Printing ini tidak hanya menjadi ruang praktik, namun juga sudah mendapatkan ijin dikembangkan sebagai unit ekonomi di sekolahan.

Sebagai upaya transfer ilmu, Samilah menyebut pihaknya telah memilih 10 siswa terbaik gabungan dari kelas X sampai XII untuk mendapatkan pelatihan insentif menjalankan mesin produksi.

"Kami berharap, dengan keberagaman jenjang kelas ini, anak-anak yang ditunjuk mampu menularkan ilmu yang didapatkan kepada adik angkatan sebelum kelulusan," tutupnya.

Kepala SMKN I Bantul Mujari mengatakan, bisnis digital printing ini dirikan sepenuhnya melalui analisis bisnis mendalam. Menurutnya di Bantul saat ini belum ada digital printing yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Sebagai sekolah unggulan, SMKN 1 Bantul dituntut untuk memiliki inovasi sebagai SMK Percontohan," tegasnya.

Sebelum mendapatkan bantuan peralatan digital printing dari Kemendikbudristek, pihaknya sejak tahun lalu telah mengembangkan program penguatan, penyelarasan dan kemitraan dengan dunia usaha dan industri.

Read Next