logo

Kampus

Perguruan Tinggi Berperan Penting Dukung Upaya Konservasi Harimau Sumatra

Perguruan Tinggi Berperan Penting Dukung Upaya Konservasi Harimau Sumatra
seminar nasional bertemakan “Masa Depan Konservasi Harimau Sumatra” di Kampus Universitas Andalas, Padang, Sumatra Barat pada Senin, (14/2/2022). (KLHK)
Bunga NurSY, Kampus17 Februari, 2022 05:33 WIB

Eduwara.com, PADANG—Kalangan perguruan tinggi memiliki peranan penting untuk mendukung riset dan upaya konservasi flora dan fauna, termasuk harimau Sumatra.

Hal itu diungkapkan oleh Rektor Universitas Andalas Yuliandri dalam seminar nasional bertemakan “Masa Depan Konservasi Harimau Sumatra” di Kampus Universitas Andalas, Padang, Sumatra Barat pada Senin, (14/2/2022).

Seminar nasional tersebut merupakan hasil kerja sama Universitas Andalas dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

“Universitas Andalas sebagai salah satu perguruan tinggi terkemuka di Sumatra Barat mempunyai peran penting  dalam pengembangan ilmu pengetahuan serta penelitian dalam mendukung konservasi harimau di Sumatra Barat,” kata Yuliandri seperti dikutip dari siaran pers KLHK, Kamis (16/2/2022).

Harimau sumatra merupakan satu-satunya sub spesies harimau di Indonesia setelah kepunahan harimau jawa dan harimau bali. Populasi harimau sumatra diperkirakan 604 ekor dari data PVA tahun 2016. 

Habitat fauna ini tersebar di Pulau Sumatra yang mencakup 13 kawasan burung penting (IBA), 2 situs Ramsar (Taman Nasional Berbak dan Taman Nasional Sembilang), serta warisan alam dunia (UNESCO WHC Tropical Rain Forest Heritage of Sumatra Sites) yaitu Taman Nasional Gunung Leuser, Taman Nasional Kerinci Seblat, dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. 

Kelima kawasan konservasi yang secara global sangat penting beserta bentang alam yang berada di sekitarnya ini menjadi lokasi Proyek Sumatran Tiger.

Gubernur Sumatra Barat Mahyeldi Ansarullah dalam sambutannya menyampaikan Pemerintah Provinsi Sumatra Barat sangat mendukung upaya konservasi harimau sumatra, karena sangat erat kaitannya dengan keselamatan masyarakat maupun nilai-nilai adat Minangkabau yang menempatkan harimau sebagai hewan kharismatik yang sangat dihormati.

Hewan ini oleh masyarakat lokal biasa dengan penyebutan “Inyiak Balang” yang diyakini sebagai panjago rimbo nagari (penjaga rimba nagari/desa).

“Sebagai wujud konservasi harimau sumatra, pemerintah Provinsi Sumatra Barat telah mengeluarkan Surat Edaran Gubernur No.522.5/3545/Dishut-2021 pada tanggal 14 Desember 2021 tentang Pelestarian Harimau Sumatra di Provinsi Sumatra Barat. Surat edaran tersebut ditujukan kepada Bupati/Walikota di seluruh Sumatra Barat untuk ikut serta mendukung pelestarian harimau sumatra dan habitatnya, mencegah konflik manusia dan harimau, mitigasi penanganan dan pasca konflik manusia-harimau sumatra dan penegakan hukum,” ujar Mahyeldi.

Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem KLHK Wiratno yang juga hadir langsung dalam acara ini menyampaikan bahwa seminar nasional ini merupakan ajang inovasi upaya yang telah dilakukan oleh Kementerian LHK bersama mitra terkait.  

Upaya itu antara lain berupa penyelamatan harimau sumatra secara ex-situ seperti Pusat Rehabilitasi dan sanctuary juga Lembaga Konservasi, serta secara in-situ seperti adanya nagari ramah harimau dengan patroli anak nagarinya di Sumatra Barat, community patrol di beberapa tempat di sumatra, dan kandang ternak komunal anti serangan harimau. 

“Ke depannya program ex-situ link to in-situ dapat terus ditingkatkan dimana hasil pengembang-biakan harimau sumatra dari ex-situ dapat dikembalikan ke habitat alamnya. Selanjutnya kita bersama berkewajiban untuk melestarikan alam dan masyarakat kelak dapat hidup berdampingan dengan harimau sumatra,” ujar Wiratno.

 

Read Next