logo

Beasiswa

Di Bintang Beasiswa Unilever, Perempuan Diajak Memiliki Daya Saing

Di Bintang Beasiswa Unilever, Perempuan Diajak Memiliki Daya Saing
Tangkapan layar peluncuran Glow & Lovely Bintang Beasiswa 2022, Selasa (15/2/2022). Program yang dihadirkan Unilever dengan menggandeng Hoshizora Foundation ini, mengajak perempuan muda Indonesia menjadi pribadi yang berdaya dan berkontribusi bagi keluarga, lingkungan serta negara. (EDUWARA/Dok. Unilever)
Setyono, Beasiswa16 Februari, 2022 23:15 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Dalam dunia kerja, perempuan muda Indonesia era digital tidak hanya dituntut berpendidikan namun juga memiliki kecakapan sehingga melahirkan daya saing.

Glow & Lovely Bintang Beasiswa 2022, mengajak perempuan muda Indonesia menjadi pribadi yang berdaya dan berkontribusi bagi keluarga, lingkungan serta negara. Program ini dihadirkan Unilever dengan menggandeng Hoshizora Foundation.

Dihadirkan sejak 2017, ada sebanyak 270 mahasiswa yang tersebar di 46 perguruan tinggi negeri terkemuka, yang dibiayai oleh Glow & Lovely Bintang Beasiswa 2022. Tahun ini sebanyak 46 mahasiswi angkatan 2017 telah menyelesaikan pendidikannya.

Dalam peluncuran Glow & Lovely Bintang Beasiswa 2022, Selasa (15/2/2022), Senior Brand Manager Glow & Lovely, Imelda Scherers, memaparkan program ini dihadirkan sebagai dukungan pada perempuan muda Indonesia untuk mengakses pendidikan di perguruan tinggi.

"Kita berkeinginan ke depan perempuan Indonesia memiliki senjata untuk terus belajar dan tumbuh ke depan. Di tahun keenam ini kita membuka peluang lebar-lebar perempuan untuk bisa berdaya dan berkontribusi pada keluarga, lingkungan serta negara," kata Imelda dalam acara yang digelar online.

Tidak hanya dukungan finansial yang diperoleh peserta yang lulus seleksi, di program ini mereka juga akan mendapatkan 10 kelas pendampingan peningkatan soft skill dan capacity building. Tahun ini, program ini bisa diakses oleh seluruh perempuan muda Indonesia dari Sabang sampai Merauke.

Stereotip

Dalam dunia kerja, Head of Railway Engineering Department MRT Jakarta Tengku Alia Sandra, menyatakan saat ini di dunia kerja perempuan muda Indonesia tidak hanya ditantang soal pendidikan saja. Namun juga harus menjawab stereotip yang muncul dari lawan jenis maupun perempuan sendiri, yang meredupkan cita-cita  perempuan generasi muda Indonesia.  

"Tantangannya bukan datang dari dalam, dari luar. Di dunia kerja saya yang didominasi laki-laki, saling mengenal dan tahu kemampuan masing-masing individu, sangat penting," jelasnya.

Lewat kolaborasi, perempuan akan mendatangkan hasil yang jauh lebih baik dan dihargai. Alia mengatakan selain pendidikan penting, kemauan untuk terus belajar dan mencoba setiap kesempatan yang ada harus terus ditumbuhkan.

"Saya melihat, selain ketiadaan dukungan bagi banyak perempuan Indonesia meraih cita-cita, ketiadaan role model juga meredupkan motivasi," katanya.

Executive Director Hoshizora Foundation Yudi Anwar mengatakan selama enam tahun digelar ada sebanyak 65 ribu pendaftar. Saat ini sebanyak 270 mahasiswi di 46 PTN ternama menjadi peserta aktif program.

"Angkatan pertama (2017), yang tahun ini lulus, ada 48 orang. Untuk pendaftaran mulai hari kita buka sampai proses pengumuman seleksi Agustus nanti," katanya.

Lulusan Glow & Lovely Bintang Beasiswa 2017 asal Yogyakarta dari S1 Arsitektur Universitas Gadjah Mada Azizah Rigma Arum Pawestri mengatakan lewat program ini dirinya mampu menjawab stereotip perempuan tidak usah bersekolah tinggi.

"Pendidikan sangat penting, karena membuka banyak jalan memahami diri dan mempengaruhi lingkungan sekitar. Sehingga kita mampu merencanakan apa kita inginkan dan bagaimana bertindak. Pendidikan seperti cahaya, dengannya kita bisa melihat banyak hal," kata Rigma yang lulus cum laude.

Read Next