logo

Art

10 Film Terbaik di Ajang Kompro 2021

10 Film Terbaik di Ajang Kompro 2021
Direktur Perfilman, Musik dan Media Kemdikbudristek Ahmad Mahendra dalam sesi Zoom Meeting Ngobras Kompetisi Produksi Film Pendek 2021,Rabu (24/11/2021) di Jakarta (EDUWARA/Bhakti Hariani)
Redaksi, Art25 November, 2021 02:05 WIB

Eduwara.com, JAKARTA – Ajang Kompetisi Produksi Film Pendek 2021 (Kompro 2021) telah memilih 10 naskah film terbaik dalam gelaran Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) pada 28-29 November 2021 di Yogyakarta. Proses syuting ke-10 naskah film tersebut telah rampung dan siap tayang

Direktur Perfilman, Musik dan Media Ahmad Mahendra mengatakan Kompro adalah ajang untuk menumbuhkan sineas baru. Ajang ini, akan terus dipertahankan tahun-tahun selanjutnya.

“Kami menerima 350 naskah film, kami lakukan kurasi, seleksi hingga kini terpilih 10 terbaik. Ini ajang penting dan akan menjadi ekosistem. Merupakan skema penting yang akan ada terus ke depannya,” tutur Ahmad dalam Zoom Meeting Ngobrol Santai (Ngobras) yang digelar Kemdikbudristek, Rabu (24/11/2021).

Ahmad menuturkan, bagi naskah film yang lolos mendapatkan dana produksi dan dimentori oleh para pelaku film andal di Indonesia. 

Saat ini, seluruh proses syuting telah selesai dan kesepuluh film bisa disaksikan perdana di XXI Empire Yogya dalam Layar Indonesiana I pada tanggal 28 November 2021 pukul 15.45 WIB dan Layar Indonesiana 2 pada tanggal 29 November 2021 pukul 18.15 WIB.

10 judul film yang terpilih yakni Gang Permai Dua, Pasukan Semut, Radio Pakcik Mahmud, Culas, ADE: Ride to Nowhere, Rasa(h), Ibu Ora Sare, Kabar dari Kubur, Membicarakan Kejujuran Diana, dan Jiwo

Ahmad juga menjelaskan, Kemdikbudristek siap membawa kesepuluh film ini untuk tampil di festival internasional. 

“Kami siap mendorong film-film tersebut ke ajang festival internasional. Terlebih di sini ada Mas Ifa Isfansyah yang tentunya sudah memiliki banyak pengalaman dalam dunia perfilman hingga ke jenjang internasional,” papar Ahmad Mahendra.

Festival Internasional

Sutradara sekaligus Direktur Festival JAFF Ifa Isfansyah mengatakan, minat mahasiswa membuat film pendek saat ini lebih meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Namun terkait indikator dan data detail, menurut Ifa, membutuhkan pendataan mendetail serta arsip yang lengkap.

“Data tahun ini berbeda dengan tahun depan. Karena setiap generasi memiliki permasalahannya masing-masing. Misalnya saja ada produksi tapi output-nya minim. Generasi sekarang juga punya tantangannya tersendiri. Jadi untuk indikasi sangat personal, ya,” kata Ifa.

Diungkap Ifa, pengiriman 10 judul film ke festival internasional sangatlah penting untuk dilakukan. 

“Tidak usah milih mau ke festival mana. Mana saja yang pasti festival internasional karena film ini memiliki timeline. Jika timeline-nya sudah tidak update dengan kondisi terkini karena hanya menunggu keikutsertaan ke festival besar misalnya maka tentu akan sangat disayangkan,” tutur Ifa. Bhakti

Read Next