Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, JAKARTA -- Kekhawatiran akan ketidakefektifan pembelajaran secara daring atau Belajar Dari Rumah (BDR) dan sejalan dengan angka kasus pandemi Covid-19 yang mulai mereda membuat pemerintah memberikan izin untuk dilaksanakan Proses Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT).
Beberapa implementasi pembelajaran oleh sekolah di Indonesia saat ini tengah dilakukan secara daring dan juga tatap muka serta gabungan dari keduanya atau yang biasa disebut hybrid learning. Implementasi hybrid learning dapat didukung oleh platform yang terintegrasi, mudah digunakan serta dapat disesuaikan dengan kebutuhan baik siswa maupun guru.
Analis Kebijakan Ahli Madya, Koordinator Bidang Peserta Didik Direktorat SMA Ditjen Dikdasmen Kemdikbudristek Juandanilsyah mengatakan, hybrid learning merupakan pembelajaran yang menggabungkan pembelajaran online dan tatap muka untuk menghindari learning lost.
“Pemerintah berupaya untuk membantu efektifitas hybrid learning di sekolah-sekolah melalui berbagai program seperti relaksasi dana BOS yang dapat digunakan oleh sekolah untuk mengatur proses pembelajaran, kegiatan guru berbagi untuk meningkatkan keterampilan para guru, pembagian kuota internet untuk belajar, guru kunjung di daerah-daerah terpencil hingga bantuan peralatan TIK ke sekolah-sekolah di seluruh Indonesia,” ujar Juandanilsyah atau yang akrab disapa Juanda dalam Media Briefing yang digelar oleh Quipper di Artotel Thamrin, Jakarta, Rabu (24/11/2021).
Diungkap Juanda, pemerintah tidak dapat bekerja sendiri dalam menciptakan kegiatan belajar mengajar (KBM) hybrid learning yang kondusif, peran orang tua, sekolah dan masyarakat itu sendiri sangat diperlukan untuk memaksimalkan pembentukan karakter dan kepribadian anak secara maksimal.
Selain orang tua, sekolah dan masyarakat, pihak-pihak swasta juga memiliki peran penting dalam kegiatan KBM.
“Kolaborasi yang baik antara pemerintah dan pihak swasta akan menciptakan ekosistem hybrid learning yang lebih baik untuk dunia pendidikan, sehingga generasi penerus bangsa dapat menjadi cerdas dan sehat walau dalam kondisi pembelajaran jarak jauh,” tutur Juanda.
Business Strategy and Growth Senior Manager Quipper Indonesia Ruth Ayu Hapsari mengungkapkan, tren pembelajaran digital telah terjadi sejak era 3.0 dan terus berkembang hingga sekarang. Dengan membaiknya keadaan pandemi yang memungkinkan semakin banyak sekolah dapat melakukan PTM, sekolah dapat mengimplementasikan model hybrid learning sebagai solusi untuk menunjang kegiatan PTM secara optimal.
“Kami optimis bahwa ada kemungkinan pembelajaran campuran atau hybrid learning tidak hanya relevan pada saat PTM terbatas berlangsung, tapi bisa akan menjadi bagian dari ekosistem pendidikan di masa yang akan datang. Hanya perlu ditekankan bahwa solusi dan teknologi yang digunakan adalah tepat serta sehingga kebutuhan guru dan siswa dapat terus terpenuhi,” tutur Ayu.
Dipaparkan Ayu, implementasi hybrid learning dapat didukung oleh platform yang terintegrasi, mudah digunakan, serta bisa disesuaikan dengan kebutuhan baik untuk siswa maupun guru. Melalui layanan Quipper Video dan Quipper School Premium (QSP), siswa dan guru dapat menggunakan berbagai fitur yang memberikan kenyamanan dan kemudahan belajar. Bhakti