Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, Jogja—Sebanyak 30-an mahasiswa Prodi Kesehatan Masyarakat, Peminatan Promosi Kesehatan, Universitas Respati Yogyakarta (Unriyo) mengikuti kuliah praktisi dari bidang jurnalistik yang disampaikan secara daring oleh Pempimpin Redaksi Eduwara.com, Riyanta, Sabtu (11/12/2021).
Dalam kesempatan itu Riyanta, memberikan dua materi terkait penulisan opini di media massa dan penerapan jurnalistik. Selain menjabarkan teknis menulis opini, Riyanta, menjelaskan saat yang tepat untuk menulis opini terkait kesehatan.
“Mementum yang tepat untuk menulis opini atau gagasan terkait kesehatan misalkan saat Hari Kesehatan Nasional, Hari Jantung Sedunia, Hari Kanker Payudara Sedunia, dan lainnya. Juga pada saat isu kesehatan menjadi tren atau viral, seperti saat pandemi Covid-19 ini,” ujar Riyanta.
Mahasiswa juga diminta mengenali platform media. Di media yang memiliki platform fokus pada kesehatan akan memberikan peluang lebih besar untuk pemuatan opini kesehatan. Sementara itu, media umum akan melihat momentum sebagai cantolan atau newspeg untuk memuat artikel kesehatan.
Sedangkan untuk menulis opini, menurut Riyanta, diperlukan kompetensi penulis sesuai bidang persoalan yang ditulis. Dicontohkan, mahasiswa atau dosen Program Studi (Prodi) Kesehatan Masyarakat, tenaga kesehatan, tentu kompeten menulis terkait kesehatan.
Salah satu mahasiswa, Yandis, menanyakan apakah seorang yang berprofesi di dunia kesehatan bisa menjadi politikus sehingga kompeten menulis tentang kesehatan dan juga politik. Mahasiswa itu juga menanyakan bagaimana cara menjadi politikus. Menurut Riyanta, orang yang berprofesi di dunia kesehatan bisa menjadi politikus. Hal itu bisa diawali dengan menjadi kader ataupun pengurus partai. “Dengan begitu anda memiliki kompetensi tak hanya bidang kesehatan, politik juga,”tutur Riyanta.
Sedangkan untuk materi penerapan jurnalistik di media massa, Riyanta menguraikan cara kerja wartawan dan cara penulisan berita, termasuk cara penulisan siaran pers atau pers rilis. Dalam menulis berita maupun pers rilis harus memenuhi unsur 5 W dan 1 H. “Berita maupun pers rilis harus memenuhi unsur what (apa), who (siapa), where (di mana), when (kapan), why (mengapa), dan how (bagaimana).”
Sementara itu, Dosen Koordinator Mata Kuliah Media Promosi Kesehatan, Theresia Puspitawati, mengatakan kuliah dari praktisi jurnalistik diperlukan mahasiswanya. “Kuliah dari pakar atau praktisi jurnalistik ini sangat perlu. Kuliah ini sebagai pengganti kunjungan kami ke kantor redaksi media massa. Setiap tahun kami memiliki program kunjungan ke redaksi media massa.”
“Dengan kuliah ini kami ingin memberi bekal bagi mahasiswa untuk bisa menulis di media massa. Hal ini juga berguna saat mereka terjun ke dunia kerja kelak. Misalkan ada yang menjadi kepala puskesmas, dia mampu untuk menulis pers rilis tentang kegiatan instansinya dengan baik. Selain itu, kami ingin membangkitkan tradisi menulis di prodi ini. Bagi mahasiswa yang tulisannya dimuat di media massa akan ada nilai istimewa dari kami,” tutur Puspitawati.