logo

Sekolah Kita

51 Siswa dan Guru Semarakkan Tabligh Akbar Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48

51 Siswa dan Guru Semarakkan Tabligh Akbar Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48
Kelompok Murottal Nahawand dalam Tablig Akbar Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48, Sabtu (8/10/2022). (EDUWARA/Dok. UMS)
Redaksi, Sekolah Kita10 Oktober, 2022 22:25 WIB

Eduwara.com, SUKOHARJO – Sebanyak 51 siswa serta guru dari sejumlah Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas maupun Kejuruan (SMA dan SMK) Muhammadiyah di Kota Solo ikut menyemarakkan Tablig Akbar Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 , Sabtu (8/10/2022).

Acara itu diselenggarakan di Gedung Edutorium KH Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Acara itu diikuti 15an ribu orang secara langsung. Sedangkan ratusan ribu jamaah lain mengikuti acara tersebut melalui Zoom Meeting, Youtube, dan TVMu.

Sebanyak 51 siswa dan guru tersebut tergabung dalam kelompok Murottal Nahawand. Mereka tampil di hadapan ribuan peserta tabligh Akbar Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 dengan membacakan Alquran Surah Ali Imran ayat 102-110 dan didahului dengan Surah Al Fatihah.

Koordinator kelompok Murottal Nahawand, Hastono Nur Wahyudi mengatakan, Nahawand merupakan salah satu lagu dalam murottal atau nagham.

“Nagham Nahawand namanya, sebagai lagu khas Muhammadiyah Kota Surakarta,” kata Hastono seperti dilansir Eduwara.com, Senin (10/10/2022) dari laman UMS.

Kelompok Murottal Nahawand, sambung dia, sudah berlatih sejak dua bulan lalu, setiap Jumat dan Sabtu. Mereka berlatih di Balai Muhammadiyah Solo, dan sudah diajarkan pula di sekolah-sekolah.

Mengenai latihan yang dilakukan, Hastono menambahkan, kelompok Murottal Nahawand berlatih nada murot Nahawand.

“Itu ada naik turunnya. Pertama menyusun pola-pola naik-turun kemudian membangun kekompakan. Secara individu sudah bagus cuma secara kelompok perlu dipoles,” terang dia.

Hastono menerangkan, 51 siswa dan guru kelompok Murottal Nahawand itu terdiri atas 46 siswa dan 5 guru.

“51 siswa dan guru dari beberpa sekolah seperti SMP Muhammadiyah 1, 5, 8, Program Khusus, SMK Muhammadiyah dengan jumlah siswa masing-masing tidak sama. Ada yang tujuh siswa ada yang lima siswa,” terang Hastono yang juga guru di SMP Muhammadiyah 6 Solo itu. (K. Setia Widodo/*)

Read Next