logo

Sekolah Kita

Akselerasi Digital Jadi Fokus Program Peningkatan dan Pemerataan Mutu Madrasah

Akselerasi Digital Jadi Fokus Program Peningkatan dan Pemerataan Mutu Madrasah
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (Kemenag)
Bhakti Hariani, Sekolah Kita14 April, 2022 13:35 WIB

Eduwara.com, JAKARTA—Program peningkatan dan pemerataan mutu pendidikan madrasah tahun ini bakal berfokus pada akselerasi digitalisasi. 

Hal itu ditandai dengan Kick Off Implementasi Realizing Educations’s Promises – Madrasah Education Quality Reform atau REP-MEQR Project Tahun 2022 oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

REP-MEQR Project adalah proyek yang diinisiasi Kementerian Agama dengan dukungan dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Bank Dunia dengan target utama peningkatan Mutu Pendidikan Madrasah. Bergulir sejak 2019, program ini sudah memasuki tahun ketiga. 

Program ini menyasar 34 Provinsi di Indonesia dengan jumlah penerima manfaat mencapai 50.000 Madrasah serta 300.000 Guru, Tenaga Pendidik dan manajemen di tingkat pusat dan daerah.

Kick off implementasi program ini diawali dengan paparan sejumlah capaian proyek dan inovasi di bidang teknologi yang telah dilakukan. Inovasi itu antara lain terkait tata kelola keuangan madrasah, pengukuran kemampuan siswa, pengembangan sistem data pendidikan Islam, serta pengembangan keprofesian berkelanjutan untuk guru, kepala madrasah dan tenaga kependidikan.

Yaqut mengapresiasi capaian dan program REP-MEQR yang telah berjalan. Namun dia mengingatkan, Madrasah Reform harus memberi penguatan pada digitalisasi madrasah. Hal itu sejalan dengan program prioritas Kemenag, yakni Transformasi Digital.

“Program ini harus fokus mendorong akselerasi digitalisasi, membuat infrastruktur digital yang lebih kuat dan inklusif, meningkatkan literasi digital bagi kalangan madrasah, bahkan berkontribusi bagi lahirnya talenta-talenta digital madrasah yang mumpuni,” tutur Yaqut dalam siaran pers yang diterima redaksi Eduwara.com, Rabu (13/04/2022). 

Selain itu, agenda Moderasi Beragama juga diwajibkan ada dalam setiap kegiatan REP-MEQR Project. Madrasah, kata Yaqut, harus menjadi lembaga pendidikan yang moderat, termasuk bagi guru maupun siswa.

“Penguatan moderasi beragama harus dilakukan di setiap program Madrasah Reform ini. Pendidik dan peserta didik harus memiliki cara pandang beragama yang moderat, karena Indonesia ini secara kodrat adalah beragam,” ujar Yaqut.  

Mutu

Direktur Pendidikan, Agama dan kebudayaan BAPPENAS Amich Alhumami menyampaikan pihaknya siap mendukung segenap upaya untuk memajukan kualitas pendidikan madrasah di Indonesia melalui serangkaian langkah-langkah transformasi yang dirancang Kementerian Agama. 

“Proyek ini diharapkan dapat mendorong pemerataan dan peningkatan mutu madrasah. Pendidikan Madrasah akan mencapai puncak dan gemilang di masa-masa yang akan datang, dengan berfokus mengembalikan atau mengatasi kehilangan pembelajaran yang dirasakan seluruh peserta didik kita akibat pandemi,” harapnya. 

Ketua REP-MEQR Project Abdul Rouf menyatakan sinergi seluruh stakeholder dapat mendukung pelaksanaan proyek dan meningkatkan jaminan keberlanjutan seluruh program pasca-berakhirnya proyek pada 2024. 

“Kegiatan ini dilanjutkan dengan workshop bersama seluruh tim pengelola proyek di tingkat wilayah. Tujuannya untuk mengkoordinasikan target kegiatan baik jangka panjang dan pendek juga strategi menjaga  sustainability  dampak dari proyek ini,” pungkas Rouf. 

Read Next