logo

Sekolah Kita

Antisipasi Hepatitis Akut Misterius, Sekolah di Jogja Diimbau Tutup Kantin

Antisipasi Hepatitis Akut Misterius, Sekolah di Jogja Diimbau Tutup Kantin
Kepala Disdikpora DIY Didik Wardaya, Kamis (12/5/2022) menghimbau sekolah menutup kantin dengan menerapkan PHBS sebagai pencegahan penularan hepatitis akut. (Eduwara/Setyono)
Setyono, Sekolah Kita12 Mei, 2022 14:30 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Meski belum ditemukan adanya kasus hepatitis akut di Daerah Istimewa Yogyakarta, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) mengimbau sekolah menutup kantin dan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebagai langkah pencegahan.

"Meski belum ada [kasus terkonfirmasi hepatitis akut], kami tetap meminta sekolah-sekolah untuk menerapkan PHBS. Dalam pembelajaran tatap muka (PTM) yang sudah 100 persen, sekolah masih memberlakukan prokes dan ini salah satu kampanye PHBS itu," kata Kepala Disdikpora DIY Didik Wardaya saat dihubungi Eduwara.com, Kamis (12/5/2022).

Tidak hanya itu, Didik menyatakan seluruh sekolah terutama SMA/SMK/SLB di bawah Disdikpora DIY wajib menutup kantin dan seluruh siswa diminta membawa bekal makanan sendiri-sendiri.

"Imbauan ini tentunya juga diikuti Disdikpora Kabupaten/Kota. Jika memang ada kantin sekolah yang masih diperbolehkan buka, kami menghimbau kebersihan kantinnya dan pengaturan pengunjungnya ditingkatkan," kata Didik.

Sebagai upaya mengantisipasi penularan hepatitis akut, Didik menyarankan sekolah turut meningkatkan peran Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dalam upaya penyuluhan PHBS kepada para anak didik maupun seluruh warga sekolah.

Kebijakan penutupan kantin ini juga sudah diterapkan oleh SMPN 13 Kota Yogyakarta, yang sejak pembelajaran tatap muka diperkenankan kantin belum buka.

"Kami juga masih meminta seluruh siswa menerapkan Prokes antisipasi pandemi Covid-19 yang masih relevan untuk mencegah penularan hepatitis ini. Sebagai solusinya, kami mewajibkan siswa membawa bekal dari rumah dan tidak diperkenankan jajan selama di sekolah," kata Wakil Kepala Kehumasan SMPN 13 Kota Yogyakarta Johan Pranawestu.

Kewaspadaan dari orang tua siswa juga terus meningkat selama proses pembelajaran tatap muka digelar. 

Widawati, salah satu ibu siswa di SDN 1 Bantul menyatakan sejak PTM digelar dirinya sampai sekarang selalu membawakan putrinya bekal dari rumah.

"Apalagi muncul berita mengenai adanya hepatitis akut yang dikabarkan menyerang anak-anak. Saya sekarang lebih hati-hati dalam membelikan jajanan. Jika bisa pulang sekolah langsung dan makan masakan rumah," ungkapnya saat dihubungi.

Read Next