logo

Sekolah Kita

Banyak Peminat, KKO di Kota Yogyakarta Ditambah Satu Kelas

Banyak Peminat, KKO di Kota Yogyakarta Ditambah Satu Kelas
Guru SMPN 13 Yogyakarta tengah melakukan uji praktik pada salah satu pendaftar KKO tahun ajaran 2022/2023, Rabu (11/5/2022). Karena banyak peminat, kelas KKO di SMPN 13 Yogyakarta bertambah menjadi dua kelas dengan total rombel 68 siswa. (EDUWARA/Setyono)
Setyono, Sekolah Kita11 Mei, 2022 17:11 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Pada tahun ajaran 2022/2023, Kelas Khusus Olahraga (KKO) di SMPN 13 Kota Yogyakarta diputuskan ditambah jumlahnya karena tingginya peminat. SMPN 13 menjadi satu-satunya sekolah yang ditunjuk untuk menyelenggarakan KKO di Kota Yogyakarta.

Ditemui di ruang kerjanya, Kepala Sekolah SMPN 13 Yogyakarta Orbantari Dwi Santosawati mengatakan tahun ini KKO yang diampu pihaknya akan menjadi dua kelas dalam setiap jenjang tingkatan.

"Tahun-tahun sebelumnya hanya satu kelas dengan jumlah rombongan belajar (Rombel) 34 siswa. Mulai tahun ini kami mengelola dua kelas dengan total rombel 68 siswa," jelasnya, Rabu (11/5/2022).

Dirintis sejak 2010, KKO di SMPN 13 Yogyakarta menjadi kawah candradimuka dalam pendidikan atlet-atlet di Kota Yogyakarta. Mendapatkan pendanaan khusus dari APBN Kota Yogyakarta, para siswa yang masuk kelas KKO mendapatkan kemudahaan dalam sarana prasarana dan pelatih yang disediakan gratis.

Orban menyampaikan dengan penambahan kelas ini, maka siswa-siswinya yang nantinya diterima juga akan bertambah cabang olahraganya (cabor). Jika sebelumnya hanya sembilan cabor, tahun ini bertambah menjadi 16 cabor.

"Selain cabor yang populer seperti sepakbola, atletik, taekwondo, renang, bulu tangkis. Siswa cabor panahan, sepatu roda serta bridge juga akan diterima. Penambahan ini atas rekomendasi Disdikpora dan KONI Kota Yogyakarta," lanjut Orban yang akan melanjutkan tugas sebagai Kepsek SMPN 2 Kota Yogyakarta.

Kesempatan Berlatih

Orban menceritakan dalam praktiknya, selain mendapatkan pendidikan akademik seperti siswa reguler lainnya, siswa KKO diberi kesempatan berlatih selama 1,5 jam dari pukul 06.00 – 07.30 WIB setiap Selasa, Rabu dan Kamis. Jam ini akan mereka gantikan di akhir jam sekolah.

"Dispensasi juga kami berikan kepada para siswa yang membutuhkan pelatihan intens guna menyambut sebuah event olahraga kedinasan seperti Porda atau Popda. Tahun ini sebanyak 38 siswa kita masuk sebagai kontingen Popda Kota Yogyakarta," terangnya.

Kepala Sekolah SMPN 13 Yogyakarta Orbantari Dwi Santosawati. (EDUWARA/Setyono)

Terkait dengan pendaftaran peserta didik baru (PPDB) KKO, Orban mengatakan pendaftaran sudah dibuka sejak Senin (9/5/2022) kemarin dan berakhir pada Kamis (12/5/2022) besok pukul 11.00 WIB.

Syarat yang harus dipenuhi bagi pendaftar adalah warga Kota Yogyakarta, melampirkan portofolio, dan nilai rapor. Pada seleksi akhir, pendaftar akan diuji kebugarannya serta keahlian dalam cabornya di Universitas Negeri Yogyakarta.

"Sampai hari ini, dari 66 formulir pendaftaran yang terambil, baru 40-an formulir yang sudah dikembalikan. Mungkin mereka tengah melengkapi dengan surat kesehatan dari dokter yang dijadikan syarat terbaru," lanjutnya.

Waka Kehumasan Johan Pranawestu berharap ada sinergi antara Disdikpora Kota Yogyakarta dengan Daerah Istimewa Yogyakarta terkait dengan kelanjutan lulusan SMPN 13 Yogyakarta.

"Memang selama ini kita tidak membatasi lulusan melanjutkan kemana. Tapi kita berharap ada kebijakan bahwa lulusan kami setidaknya ditampung di SMA yang ada Kota Yogyakarta. Sehingga saat ada event, mereka tidak berlaga mewakili daerah lain," katanya.

Johan menceritakan bagaimana saat Popda kemarin, tim sepakbola Kota Yogyakarta kalah dengan tim Bantul karena yang dilawan adalah kakak senior yang ikut Bantul.

Read Next