Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, SOLO – Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo bersama Institut Pertanian Bogor (IPB) menerjunkan sebanyak 230 mahasiswa untuk melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Desa Presisi periode Agustus 2022-Januari 2023.
Sebanyak 230 mahasiswa tersebut terdiri dari 200 mahasiswa UNS dan 30 mahasiswa IPB. Acara penerjunan ini diselenggarakan secara luring di Auditorium GPH Haryo Mataram UNS, Senin (4/7/2022).
Kepala Unit Pengelola Kuliah Kerja Nyata (UP KKN) UNS Solo, Sudibya dalam sambutannya berharap, pelaksanaan KKN Desa Presisi dapat berjalan dengan baik dan lancar.
“Kami dari pihak universitas juga mengimbau kepada adik-adik mahasiswa saat menjalankan KKN ini, ketika berada di lokasi dapat beradaptasi dan menjaga etika karena setiap lokasi pasti memiliki adat istiadat yang berbeda,” ujar Sudibya seperti dilansir Eduwara.com, Senin (4/7/2022) dari laman resmi UNS Solo.
Koordinator Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) UNS Solo, Sigit Prastowo menyampaikan, kegiatan KKN Desa Presisi tersebut merupakan pola kegiatan baru dari aktivitas membangun desa sekaligus aktivitas pertukaran pelajar untuk kegiatan MBKM.
Melalui pelaksanaan KKN itu, dia berharap para mahasiswa bisa menghasilkan hal yang menggembirakan dengan data presisi.
“Saya berharap pada kurang lebih 45 hari ke depan kita bisa menghasilkan suatu hal yang menggembirakan dengan menggunakan data presisi. Kekurangan teknis dan non teknis yang terjadi di lapangan dapat dikomunikasikan dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) masing-masing,” lanjut Sigit.
Sementara itu, Perwakilan pihak IPB, Sofyan Sjaf mengungkapkan model KKN Desa Presisi merupakan transfer inovasi. Maksudnya, pelaksanaan KKN tersebut sebagai bagian pembelajaran mahasiswa kepada masyarakat.
“Saya berharap pembekalan kemarin dapat menambah pengetahuan bagi adik-adik mahasiswa khususnya dalam hal bagaimana collecting data dengan baik dan tepat. Kemudian saat di lokasi, bisa mengimplementasikannya. Serta semoga kerja sama KKN Desa Presisi antara UNS dengan IPB ini berjalan dengan baik,” tutur Sofyan.
Sebanyak 230 Mahasiswa dari UNS dan IPB yang mengikuti KKN Desa Presisi itu juga dijamin Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) secara penuh. Hal tersebut sebagai upaya meminimalisir risiko yang tidak diharapkan selama pelaksanaan di lokasi KKN masing-masing. (K. Setia Widodo/*)