Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, JAKARTA— Tim periset dari Pusat Teknologi Agroindustri (PTA) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan riset aplikatif pengembangan kapsul lunak berbasis rumput laut untuk memaksimalkan potensi bahan baku yang melimpah dan naiknya permintaan kapsul untuk suplemen maupun multivitamin.
Periset PTA BRIN Taufik Hidayat mengatakan timnya berhasil menghasilkan kapsul lunak dengan elastisitas tinggi, tingkat daya rekat yang baik, tidak berbau, dan tidak bocor.
“Untuk mendapatkan karakteristik tersebut, tim melakukan kajian terkait aspek bahan baku dan komposisi formula yang dapat digunakan untuk menghasilkan kapsul lunak. Akhirnya didapatkan kombinasi karagenan [zat rumput laut] yang sesuai untuk dikembangkan di skala Industri,” ujar Taufik seperti dikutip dari situs resmi BRIN, Selasa (25/01/2022).
Dia menambahkan keunggulan menggunakan karagenan yaitu memiliki viskositas dan elastisitas yang tinggi, serta dipastikan halal untuk konsumen vegetarian.
Taufik sendiri optimis dengan hasil riset yang dilaksanakan oleh timnya. Ia mengklaim bahwa kapsul lunak berbasis tumbuhan ini akan lebih tepat serta optimal untuk membungkus bahan aktif (isian kapsul) yang juga berasal dari tumbuhan, seperti vitamin non-hewani, jamu, obat herbal, dan fitofarmaka.
Adapun, kebutuhan kapsul lunak (soft capsule) sendiri mencapai tiga miliar butir per tahunnya, dimana 90% diantaranya masih didominasi dari bahan gelatin hewani.
Tingginya penggunaan gelatin pada kapsul lunak, sejatinya bisa disubstitusi dengan penggunaan bahan berbasis vegetable (sayuran) yang bisa ditemukan di tumbuhan rumput laut sebagai bahan dasarnya.
Terlebih, Indonesia merupakan produsen rumput laut terbesar kedua setelah China, dengan volume ekspor 2020 sebesar 195.574 ton dengan nilai mencapai US$ 279,58 juta berdasarkan data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Sementara itu, saat ini tren market dan masyarakat vegan sangat meningkat, bahkan populasinya mencapai 70% hampir diseluruh wilayah asia pasifik, bahkan sampai ke Indonesia.
“Tren kapsul lunak juga mulai diminati oleh pelaku industri di dunia, bahkan industri kapsul besar di China memprediksi pada 2025 kapsul berbasis non-gelatin menjadi salah satu segmen yang paling menguntungkan,” ujarnya.
Dengan adanya riset yang dilakukan secara berkesinambungan oleh periset BRIN, diharapkan dapat menciptakan kapsul lunak rumput laut yang sesuai dengan standar farmakope dan BPOM sehingga siap untuk dikomersialkan dan dipasarkan kepada masyarakat.
“Kami telah melakukan kerjasama dengan PT Nova Chemie Utama (NCU) dan kerjasama ini masih berlanjut dengan harapan produk ini bisa dikomersialkan dan mengisi pasar domestik maupun luar negeri,” kata Taufik.