logo

Kampus

Di Milad Ke-41, UMY Ditantang Hadapi Disrupsi Teknologi

Di Milad Ke-41, UMY Ditantang Hadapi Disrupsi Teknologi
Di Milad ke-41 UMY ditantang mampu menjawab disrupsi teknologi dalam dunia pendidikan di masa depan. Dunia pendidikan diminta siap mengantisipasi datangnya disrupsi dan inovasi teknologi. (EDUWARA/Humas UMY)
Setyono, Kampus04 Maret, 2022 22:25 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) ditantang mampu menjawab disrupsi teknologi dalam dunia pendidikan di masa depan.

Tema ini disampaikan Direktur Utama PT Telkom Indonesia Tbk Ririek Adriansyah, Jumat (4/3/2022) dalam Rapat Senat Terbuka Laporan Tahunan Rektor dan Pidato Milad ke-41 UMY.

Ririek menyampaikan masalahan ini dalam pidatonya berjudul 'Transformasi Digital Dunia Pendidikan: Peluang dan Tantangan'.

"Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, tidak bisa dipungkiri bahwa teknologi juga semakin maju dan ikut berkembang. Perubahan-perubahan fundamental dalam bidang teknologi atau biasa disebut disrupsi teknologi pun tidak bisa dihindari.," katanya.

Akibatnya, dunia industri terguncang. Selain itu, dunia pendidikan khususnya universitas pun akan terancam keberadaannya jika tidak bisa mengantisipasi datangnya disrupsi dan inovasi teknologi.

Sebagai solusi atau antisipasi yang bisa dilakukan, universitas diminta melakukan digitalisasi pada semua aspek. Apalagi masa pandemi yang sudah dua tahun berjalan ini telah menumbuhkan sikap dan alam pikiran digital.

"Di masa mendatang akan muncul keterampilan dan kompetensi baru. Untuk itu universitas harus responsif terhadap datangnya disrupsi teknologi ini dengan melakukan digitalisasi," pintanya.

Tantangan seperti pengembangan jaringan internet, devices, dan teknologi pendidikan, hingga keterjangkauan biaya pasti akan dihadapi. Namun Ririek melanjutkan tantangan tersebut juga datang seiring dengan akan hadirnya kualitas dan akses pendidikan yang lebih baik ke depannya.

Absurditas Kemanusiaan dan Kehidupan

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir, menyampaikan dalam era post-modern dan disrupsi ini, yang ditawarkan oleh zaman bukan hanya kemajuan namun juga absurditas kemanusiaan dan kehidupan.

"UMY adalah miniatur dari Muhammadiyah sebagai Al Harakah Al Islamiyah, sebagai institusi yang seharusnya membawa misi dakwah. Islam seharusnya menjadi sumber nilai, pedoman hidup, dan referensi berpikir," imbuhnya.

Haedar juga menambahkan momentum Milad UMY perlu menghadirkan semangat tasyakur bin nikmat. Tidak hanya pada kenikmatan kemajuan universitas yang bersifat material namun juga pada kesadaran transendensi bahwa Allahlah yang memberikan anugerah berupa kemajuan-kemajuan yang telah dicapai oleh Kampus Muda Mendunia ini.

Dalam acara yang digelar secara hybrid, online dan offline, di Ruang Sidang Lt. 5, Gedung AR Fachruddin B UMY ini, turut hadir Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah V Aris Junaidi. 

Juga hadir Ketua Komisi Yudisial Republik Indonesia Mukti Fajar Nur Dewata, Ketua Senat UMY Heru Kurnianto Tjahjono, Ketua Majelis DIKTI LITBANG Pimpinan Pusat Muhammadiyah Lincolin Arsyad dan Rektor Gunawan Budiyanto.

Read Next