logo

Kampus

Dipimpin Fathul Wahid, BKSPTIS Desak Pemerintah Hadirkan Ekosistem Pendidikan

Dipimpin Fathul Wahid, BKSPTIS Desak Pemerintah Hadirkan Ekosistem Pendidikan
Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Fathul Wahid secara resmi terpilih sebagai Ketua Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Islam Swasta se-Indonesia (BKSPTIS) periode 2023-2027 dalam musyawarah nasional (Munas) ke XII BKSPTIS yang diselenggarakan di UII pada Rabu-Kamis (8-9/3/2023). (EDUWARA/Dok. UII)
Setyono, Kampus10 Maret, 2023 21:06 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Fathul Wahid secara resmi terpilih sebagai Ketua Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Islam Swasta se-Indonesia (BKSPTIS) periode 2023-2027.

Usai menggelar musyawarah nasional (Munas) ke XII di UII pada Rabu-Kamis (8-9/3/2023), BKSPTIS menyampaikan pernyataan sikap kepada pemerintah terkait dengan kondisi terakhir perkembangan bangsa dan negara.

Dalam rilis yang diterima Eduwara.com, Jumat (10/3/2023), jajaran BKSPTIS menyuarakan sepuluh pernyataan sikap yang didominasi tuntutan kepada pemerintah untuk menghadirkan ekosistem pendidikan nasional demi masa depan.

Pada poin pertama, Fathul menerangkan anggota BKSPTIS mengajak perguruan tinggi Islam swasta (PTIS) untuk meningkatkan kualitas kelembagaan, pendidikan, penelitian, penjaminan mutu, dan kerja sama dengan mengikuti regulasi yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.

"Kami juga mengharapkan adanya peningkatkan kontribusi dalam penyelesaian masalah bangsa dan kemanusiaan dalam rangka menjadi perguruan tinggi yang bermartabat, baik di kancah nasional maupun global," jelasnya.

Media Sosial

Namun yang tidak kalah penting adalah mendorong pemerintah memberikan perhatian yang lebih baik kepada penciptaan ekosistem pendidikan nasional yang mendorong kemajuan perguruan tinggi swasta (PTS) di Indonesia melalui beragam kebijakan ungkitan dan afirmasi, terutama untuk PTS yang sedang berkembang.

Dalam sepuluh pernyataan sikap itu, BKSPTIS juga menyuarakan keprihatinannya pada tumbuhnya sikap-sikap dan tindakan di luar tataran nilai yang dilakukan generasi muda melalui media sosial.

"Kami menginginkan pemerintah dan kreator konten untuk hadir menguatkan kepedulian terhadap ekosistem media yang mencerdaskan publik agar kemajuan teknologi digital dapat memberikan manfaat terbaik," paparnya.

Tak hanya itu, Fathul mengatakan pihaknya mendesak pemilik platform digital tidak abai terhadap tanggung jawab sosial dan hanya berpihak pada kepentingan komersial dalam penyusunan algoritma media sosial yang menyebabkan menjamurnya konten sensasional yang miskin nilai.

BKSPTIS juga meminta pemerintah lebih serius melaksanakan pembangunan ekonomi yang berkeadilan dengan menutup jurang ketimpangan ekonomi dan menguatkan pemerataan kesejahteraan anak bangsa.

Read Next