logo

Kampus

Penanganan Sampah, UMY Datangkan Anggota Dewan Riset Nasional Spanyol

Penanganan Sampah, UMY Datangkan Anggota Dewan Riset Nasional Spanyol
Anggota Dewan Riset Nasional Spanyol (Consejo Superior de Investigacions Cientificas) Christian Blum berbagi pengalaman penanganan sampah ke pengelola Bank Sampah Manunggal Sejahtera (BSMS) di RW 09, Kuncen, Desa Cawas, Kecamatan Cawas, Klaten, Jawa Tengah pada Rabu (8/3/2023). Lembaga Kerja Sama dan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (LKI UMY) melalui program Visiting Professor, meminta Blum untuk memberikan pengetahuan dan menceritakan pengalamannya dalam pengelolaan sampah. (EDUWARA/Dok. UMY)
Setyono, Kampus09 Maret, 2023 21:25 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Lembaga Kerja Sama dan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (LKI UMY) menghadirkan anggota Dewan Riset Nasional Spanyol (Consejo Superior de Investigacions Cientificas) Christian Blum untuk berbagi pengalaman penanganan sampah.

LKI UMY melalui program Visiting Professor, meminta Blum memberikan pengetahuan dan menceritakan pengalamannya ke pengelola Bank Sampah Manunggal Sejahtera (BSMS) di RW 09, Kuncen, Desa Cawas, Kecamatan Cawas, Klaten, Jawa Tengah pada Rabu (8/3/2023).

"Pengelolaan sampah menjadi salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh umat manusia saat ini. Sebab berkaitan erat dengan masalah kesehatan dan pemanfaatan sumber daya alam yang terbatas," kata Christian Blum lewat rilis, Kamis (9/3/2023).

Plastik yang terbuat dari sumber daya alam yang tidak terbarukan, menurut Blum, telah menimbulkan pencemaran limbah dan dapat dianggap pemborosan sumber daya alam.

Blum mengatakan di Spanyol pengelolaan sampah dilakukan ketat dan tersistem. Dia  mencontohkan di Barcelona, upaya-upaya pengurangan penggunaan plastik dalam aktivitas sehari-hari warganya telah dirintis sejak lama. 

"Sejak 1990-an Pemerintah Daerah Barcelona telah menetapkan aturan pemisahan sampah rumah tangga warganya menjadi lima jenis, yakni kertas, kaca, plastik, organik, dan residu," imbuhnya.

Kepada pengurus BSMS, Blum bercerita tentang sistem pengelolaan sampah di Spanyol dan kemudian dia mendapatkan gambaran hal yang sama di BSMS RW-09 Kuncen. 

"Apa yang dilakukan para pengurus telah berada di jalur yang tepat. Saya berharap pengurus dapat terus mempertahankan komitmennya dan meningkatkan kualitas pekerjaannya di masa yang akan datang. Saya mengapresiasi," imbuh Blum.

Aspirasi Warga

Ketua Tim Pengabdian Masyarakat dan Person in Charge program Visiting Professor Prodi Teknik Mesin dan Prodi Profesi Insinyur UMY Teddy Nurcahyadi menerangkan keberhasilan dan keberlanjutan kegiatan BSMS tidak terlepas dari kontribusi banyak pihak.  

"Inisiatif pelaksanaan kegiatan ini murni berasal dari aspirasi warga RW-09 Kuncen yang mulai merasakan dampak negatif dari terbatasnya kapasitas pengelolaan sampah pada 2014 di Desa Cawas," terangnya.

Aspirasi warga ini kemudian ditindaklanjuti oleh Tim Pengabdian Masyarakat UMY yang kemudian memfasilitasi dialog antara warga RW-09 Kuncen yang tergabung di dalam Tim Perintis Pengelolaan Sampah Terpadu RW-09 Kuncen dengan PCM Cawas dan Pemerintah Desa Cawas.

Hasilnya, PCM Cawas memberikan izin penggunaan tanah wakafnya di RW-09 Kuncen dan Pemerintah Desa Cawas memberikan bantuan dana untuk pembangunan gedung tempat kegiatan serta bantuan kendaraan roda-tiga sebagai sarana transportasi BSMS. 

Selanjutnya, Tim Pengabdian Masyarakat UMY melalui berbagai macam hibah internal dan eksternal UMY, melengkapi fasilitas BSMS dan meningkatkan kompetensi pengurusnya melalui bantuan alat-alat dan pelatihan.  

"Kunci keberhasilan dan keberlangsungan kegiatan BSMS ini terletak pada komitmen dan militansi Bapak dan Ibu Pengurusnya. Tanpa itu, berbagai macam fasilitas yang tersedia dan pelatihan yang diberikan tidak akan ada artinya," tutup Teddy.

Read Next