Eduwara.com, MALANG—Bakal calon rektor Universitas Brawijaya Malang periode 2022—2027 hanya diisi oleh internal kampus meskpin pihak Senat sudah mengumumkan pendaftaran tersebut ke seluruh pimpinan perguruan tinggi se-Indonesia.

Ketua Senat Akademik Universitas Brawijaya Ariffin mengatakan Senat UB sudah mengirimkan pengumuman pendaftaran Bakal Calon Rektor kepada pimpinan perguruan tinggi se-Indonesia, namun hingga hari terakhir pendaftaran tidak pendaftar yang berasal dari eksternal kampus.

"Bakal Calon Rektor itu berasal dari internal UB. Hingga hari terakhir yang mendaftar berasal dari kalangan internal dan mantan dekan semua," katanya, Rabu (6/4/2022).

• Tiga Faktor Ini Bisa Jadi Pemicu Terjebak Investasi Bodong
• Mahasiswa Vokasi UI Juara Lomba Cerdas Cermat Bidang Kesehatan
• Perusahaan Edutech LingoAce Usung Unsur Hiburan dalam Layanan English Live

Menurut dia, enam pendaftar Bakal Calon Rektor melakukan proses pendaftaran melalui Panitia Pemilihan Rektor (Pilrek) Universitas Brawijaya (UB). Pendaftaran Bakal Calon Rektor dimulai 30 Maret hingga 5 April 2022.

Bakal Calon Rektor itu antara lain   Marjono, mantan Direktur Pascasarjana dan mantan dekan FMIPA UB Imam Santoso, Dekan FTP Unti Ludigdo, Dekan Fakultas Vokasi dan mantan Dekan FISIP Widodo, Dekan Fakultas MIPA Andy Fefta Wijaya, Dekan FIA Bambang Supriyono,  dan Candra Fajri Ananda, mantan Dekan FEB UB.

Panitia akan melakukan seleksi dan penetapan Bakal Calon Rektor yang lolos seleksi administrasi. Yang lolos seleksi akan menjalani tes kesehatan dan tes anti narkoba pada Jumat-Sabtu (8/4/2022—9/4/2022).

• Pertamina Foundation Buka Beasiswa Sobat Bumi, Ini Syaratnya
• Pembelajaran Berdiferensiasi Tingkatkan Potensi Siswa
• Terapkan Manajemen Waktu, Erika Sukses Lulus SNMPTN Unesa

"Tes kesehatan ini sangat penting, karena rektor yang terpilih nantinya akan memimpin UB dalam jangka waktu lima tahun ke depan," kata Direktur RSUB Prof. Sri Andarini.

UB menggelar Pemilihan Rektor Periode 2022-2027 dan merupakan yang pertama kalinya setelah disahkan menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) pada akhir Desember 2021. 

Rektor akan dipilih Majelis Wali Amanat (MWA) setelah melalui proses penjaringan di Senat Akademik Universitas.