Bagikan:
Bagikan:
JAKARTA - Pengelola minimarket Alfamart, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) berhasil memboyong pulang predikat Sustainability dalam ajang TrenAsia ESG Excellence 2022 pada kategori Primary Retail.
“Terima kasih,” kata Direktur Keuangan perseroan, Tomin Widian dalam TrenAsia ESG Excellence 2022 Rabu, 19 Oktober 2022.
Berdasarkan pantauan TrenAsia, perseroan telah mencatatkan sejumlah kinerja keberlanjutan. Pencapaian tersebut di antaranya jumlah karyawan yang mengalami kenaikan mencapai 6,91%. Disusul pendapatan neto perseroan juga meningkat 11,97% dan jumlah karyawan difabel mencapai 777 karyawan.
Perseroan juga berhasil mengurangi pemakaian air menjadi 493,15 megaliter, pemakaian air limbah jadi 5,81 megaliter dan intensitas energi yang digunakan sebanyak 0,52 gj/m2.
Tidak sampai situ, pencapaian lainnya yakni bertambahnya member outlet binaan Alfamart (OBA) pada 2021 lebih dari 48.000 member. Kemudian, perseroan telah mengeluarkan 17.510 juta dana SCR dan sebesar 5,028 juta untuk biaya pelestarian lingkungan hidup.
Jumlah gerai Alfamart pada 2021 tercatat ada 16.492 buah, serta lebih dari 1.000 produk lokal daerah yang sudah dipasarkan oleh perseroan.
Sementara itu, Direktur Utama PT Tren Media Berjejaring (TMB) Sukirno mengatakan, berbagai upaya implementasi ESG yang dilakukan oleh perusahaan di Tanah Air perlu diapresiasi lewat ajang TrenAsia ESG Excellence 2022. Harapannya, setiap korporasi makin giat dan berkomitmen terhadap implementasi praktik bisnis berkelanjutan.
"Tujuan dari program ini adalah memberikan dukungan berupa penghargaan kepada perusahaan yang sudah menjalankan ESG agar program-program tersebut bisa berjalan untuk mewujudkan misi nasional mengurangi emisi karbon secara berkelanjutan," kata Sukirno.
Adapun menurut ketua dewan juri TrenAsia ESG Excellence 2022, Michael T. Tjoajadi menambahkan di tataran global, investor kini lebih menyukai investasi yang bertanggun jawab dan lebih mendukung perusahaan yang mengedepankan ESG.
"Perusahaan-perusahaan itu bisa lebih tahan banting ketika ekonomi berguncang dan membuat investor lebih tenang dengan tata kelola bertanggung jawab," imbuh Michael.