logo

Kampus

FEB UI Paparkan Deretan Tantangan Pascapandemi Covid-19

FEB UI Paparkan Deretan Tantangan Pascapandemi Covid-19
Webinar yang digelar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) dengan tema “Dinamika Kependudukan di Era Pasca Pandemi dan Upaya Pemulihannya untuk bersinergi mencari solusi bersama". (UI)
Bhakti Hariani, Kampus29 April, 2022 09:40 WIB

Eduwara.com, JAKARTA – Kolaborasi lintas sektor mutlak diperlukan dalam menghadapi tantangan pascapandemi Covid-19 di masyarakat.

Kepala Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) Abdillah Ahsan memaparkan berbagai tantangan yang muncul diantaranya peningkatan tingkat pengangguran, ketimpangan akses layanan kesehatan, learning loss, ketimpangan akses teknologi di sektor pendidikan, serta disrupsi teknologi yang mengancam tenaga kerja.

“Maka dari itu, kolaborasi lintas sektor untuk menangani berbagai tantangan pasca pandemi Covid-19 itu sangat penting,” katanya dalam webinar “Dinamika Kependudukan di Era Pasca Pandemi dan Upaya Pemulihannya untuk bersinergi mencari solusi bersama”, lewat siaran pers yang diterima Eduwara.com, Kamis (28/4/2022). 

Webinar ini menghadirkan pembicara dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil), serta Badan Perencanaan, Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten.

Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN Dwi Listyawardani mengatakan, menurut data BKKBN, permasalahan kependudukan yang muncul pasca pandemi adalah terbatasnya akses pelayanan kesehatan, seperti akses pelayanan kelahiran dan kebutuhan program Keluarga Berencana (KB)—khususnya di wilayah timur Indonesia. 

Selain itu, meningkatnya kehamilan yang tidak diinginkan serta tingginya angka aborsi ilegal, angka kematian ibu–bayi, dan stunting juga menambah deret permasalahan di bidang kependudukan.

“Untuk mengatasi hal ini, BKKBN melibatkan mitra dari berbagai pihak, seperti TNI dan bidan, untuk meningkatkan pelayanan KB yang sempat tersendat dan memperbaiki berbagai fasilitas kesehatan,” ujarnya.

Kualitas SDM

Selain layanan kesehatan, pandemi Covid-19 juga berdampak pada kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah penduduk kelompok miskin dan rentan miskin, menurunnya kemampuan masyarakat dalam kolektibilitas jaminan sosial (terutama dari pekerja informal), serta naiknya tingkat pengangguran terbuka dari lulusan SMK dan SMA.

Perwakilan Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Bappenas Chaeruniza Fitriyani menuturkan, peningkatan kualitas SDM menjadi kunci adanya bonus demografi. 

Hal ini dapat dicapai melalui pelibatan industri dalam pengembangan pendidikan vokasi dan perluasan lapangan kerja yang adaptif terhadap perubahan teknologi.

Investasi SDM yang diiringi pengembangan sistem pensiun dan produk finansial jangka panjang, serta peningkatan jaminan kesehatan dan perbaikan nutrisi juga turut berperan dalam peningkatan kualitas SDM Indonesia.

Read Next