logo

Art

Perempuan Bersanggul Nusantara Peringati Hari Kartini di Kampung Budaya Polowijen

Perempuan Bersanggul Nusantara Peringati Hari Kartini di Kampung Budaya Polowijen
Lomba Fashion Show Kebaya/Pakaian Adat Jawa di Kampung Budaya Polowijen, Kec. Blimbing, Kota Malang, Kamis (21/4/2022). (Istimewa)
Fathul Muin, Art22 April, 2022 12:47 WIB

Eduwara.com, MALANG—Perempuan Bersanggul Nusantara memperingati Hari Kartini dan mengenang Ken Dedes dengan beragam kegiatan seni-budaya di Kampung Budaya Polowijen (KBP), Kota Malang, Kamis (21/4/2022).

Kegiatan yang dikemas dengan tema Singhasari Bangkit : Ken Dedes Putri Nareswari Kembang Panawijen, sebagai tonggak kebangkitan perempuan seperti Kartini membangkitkan semangat kaumnya. 

"Dari Polowijen ibu-ibu bersanggul ini memperingati Kartini, berarti kita mengenang sang Pratya Paramita (Ken Dedes) sebagai Nareswari (perempuan utama) untuk meneladani karakter kepribadian perilaku dan semangat kebangkitan emansipasi perempuan, " kata Isa Wahyudi, penggagas KBP. 

Kartinian di KBP juga diikuti oleh remaja dan anak anak sekitarnya. Acara dimulai dengan Menari Putri Jawi bersama dilanjutkan dengan Lomba Fashion Show Kebaya/Pakaian Adat Jawa dan Tutorial Berkain Jawa oleh PBN (Perempuan Bersanggul Nusantara). 

Setelah buka bersama, undangan nonton bareng film Nareswari Kembang Panawijen yang diproduksi oleh VAS Film Entertainment yang dihadiri juga 20 ladies bikers pimpinan Mouzza Zee (Kartini Sabang-Merauke) yang turut memandu acara.

Ketua PBN Sany Repriandini mengajak para perempuan utamanya generasi millenial bangkit kembali mengenakan busana Jawa. "Melalui sanggul dan kebaya yang merupakan busana asli dan khas kita perlu kita lestarikan," ucapnya. 

Dia menambahkan, PBN mempunyai 20 cabang yang tersebar di Indonesia dan lima cabang luar negeri dengan harapan dapat menyetuh semua kaum perempuan akar rumput hingga m menengah keatas untuk bangkit kembali membiasakan busana Jawa sebagajmana busana ibu Kartini.

Ichdiana Sarah Dhiba perwakilan dari Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jawa Timur berharap, kegiatan kreatif dan inspiratif ini bisa digelar rutin dan dilestarikan sebagai kebangkitan Singhasari yang dengan agenda besar kembali mengangkat Singhasari sebagai tema kebangkitan Jawa Timur.

"Singhasari sendiri telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus sebagai episentrum kegiatan seni budaya dan pariwisata," ucapnya. 

Dia meyakinkan, Disbudpar Jatim akan membedah sejarah dan peninggalan Singhasari agar anak muda dapat mengaplikasikan dalam bentuk karya kreatifnya. 

"Ternyata kebangkitannya harus berawal dari sìni Polowijen dimana Ken Dedes itu berasal dan salah satunya dari Gerakan Kartini Perempuan Bersanggul Nusantara sebagai penerus wanita utama Jawa," kata Icha yang menjabat sebagai Pamong Budaya Disbudpar Jatim itu.

Read Next