logo

Kampus

FT UMM Kembangkan Pusat Keunggulan Pembangkit Listrik Tenaga Surya

FT UMM Kembangkan Pusat Keunggulan Pembangkit Listrik Tenaga Surya
Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) membuka pusat keunggulan (Centre of Excellence/CoE) pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) untuk mencetak sumber daya manusia yang memahami tentang energi baru dan terbarukan (EBT). (UMM)
Fathul Muin, Kampus13 April, 2022 14:37 WIB

Eduwara.com, MALANG—Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) membuka pusat keunggulan (Centre of Excellence/CoE) pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) untuk mencetak sumber daya manusia yang memahami tentang energi baru dan terbarukan (EBT).

Dekan FT UMM Ilyas Masudin mengatakan penggunaan EBT tidak bisa dielakkan bersamaan dengan adanya ketidakpastian stok energi berbasis fosil serta mahalnya harga yang dipicu politik dunia yang tidak stabil.

Menyikapi situasi seperti itu, dia menilai, lembaga pendidikan kini dituntut untuk melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang selaras  dengan perkembangan dunia industri dan teknologi yang semakin maju.

"Dalam implementasinya, kelas ini  telah menggaet dunia usaha dan dunia industri," katanya," katanya, Rabu (13/4/2022).

Saat ini, dia meyakinkan, tidak ada pilihan lain kecuali menyiapkan sumber energi alternatif. Apalagi melihat ketersediaan energi fosil yang semakin menipis. Karena itulah, perubahaan pola pikir energi ramah lingkungan perlu digalakkan. 

Menjawab permasalahan tersebut, kata dia, FT UMM memutuskan untuk menghadirkan pusat keunggulan PLTS dengan ,enggaet beberapa perusahaan untuk menyusun kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan industri dan melengkapi kemampuan para mahasiswa.  PT Adidaya Abadi Sentosa dan PT Alfa Mekatronik adalah dua di antara banyak nama yang sudah berkomitmen.

"Bahkan pada semester ini kami telah menjalankan kurikulum bersistem blok. Sistem ini memungkinkan hadirnya pengajar dari praktisi, jadi tidak melulu dari para akademisi. Para pesertanya juga tidak hanya dari kalangan mahasiswa, masyarakat umum boleh turut serta dan belajar tentang EBT Surya maupun PLTS," tegasnya.

Dalam kelas PLTS tersebut, para peserta akan mendapatkan materi seperti perencanaan pembangunan dan pembangunan pemasangan PLTS. Kemudian juga ada materi terkait pengoperasian dan pemeliharaannya secara berkelanjutan. 

Pada akhir proses CoE ini, para peserta juga akan mengikuti uji kompetensi PLTS yang diakui secara resmi oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) melalui skema terkait. 

"Para peserta nantinya akan diberi pengalaman langsung terjun ke DUDI selama enam bulan. Dengan begitu, mereka bisa merasakan dan memahami segala hal tentang PLTS dengan lebih baik," tambahnya.

Direktur Utama PT Adidaya Abadi Sentosa Paulus menjelaskan tantangan EBT saat ini adalah investasinya yang tergolong cukup besar. Meski begitu, investasi besar di energi terbarukan kan memberikan hasil yang kompetitif dalam jangka yang panjang. Tantangan lainnya, yakni masih banyaknya regulasi yang tidak sinkron dengan perkembangan EBT.

"Kemampuan jasa industri juga dirasa masih kurang dan tidak memadai. Begitupun dengan subsidi serta ketersediaan energi fosil yang masih banyak membuat penentuan kebijakan berjalan lambat. Kesiapan dan kualitas sumber daya manusia juga harus segera ditingkatkan," ucapnya.

Dia menilai, saat ini merupakan momen yang tepat bagi mahasiswa UMM  untuk mengambil peran, utamanya dalam mengimplementasikan EBT menjadi energi yang lebih baik.

Selain itu juga membekali diri dengan kemampuan engineering yang mumpuni, sehingga EBT dapat menjadi energi pengganti yang bagus serta dapat menjaga lingkungan sekitar.

Read Next