logo

Kampus

Genjot Mutu Kampus Swasta, UNS Kerja Sama dengan LLDIKTI Wilayah II

Genjot Mutu Kampus Swasta, UNS Kerja Sama dengan LLDIKTI Wilayah II
Penandatanganan Nota Kesepahaman UNS Solo dengan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah II, Senin (11/4/2022). (Istimewa)
Redaksi, Kampus13 April, 2022 08:32 WIB

Eduwara.com, SOLO –Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo menjalin kerja sama dengan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah II untuk turut membantu meningkatkan kualitas sumber daya manusia di perguruan tinggi swasta.

Nota Kesepahaman itu ditandatangani pada Senin (11/4/2022). Penandatanganan dilakukan langsung oleh Rektor UNS Jamal Wiwoho dan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala LLDIKTI Wilayah II Yuliansyah.

LLDIKTI Wilayah II membawahi perguruan tinggi swasta di wilayah Sumatra Selatan, Bengkulu, Lampung, dan Bangka Belitung.

Dalam sambutannya, Jamal mengatakan, nota kesepahaman tersebut merupakan bukti bahwa perguruan tinggi di Indonesia tidak boleh menutup diri dan harus membuka peluang kolaborasi.

“Ini sebagai konsekuensi logis dari perubahan-perubahan kebijakan, salah satunya adalah Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang telah dicanangkan oleh Kemendikbudristek RI,” ujar Jamal seperti siaran pers yang diterima Eduwara.com, Selasa (12/4/2022).

Dalam kesempatan itu, Jamal mendorong agar Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di bawah naungan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah II untuk mengadopsi parameter Indikator Kinerja Utama (IKU) yang diterapkan Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

Walaupun ada hambatan dan perbedaan di antara keduanya, namun parameter penilaian untuk memenuhi IKU di PTN dapat menjadi role model bagi PTS yang berada di lingkungan LLDIKTI Wilayah II untuk meningkatkan mutu masing-masing.

"Memang sulit, tapi silakan digunakan agar pemeringkatan dari segi mananya yang ingin diambil, bisa diambil,” ujar dia.

Jamal juga mendorong PTS di bawah LLDIKTI II untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Salah satunya dengan menambah jumlah dosen yang belum bergelar doktor.

Lebih laniut, apabila dosen PTS di lingkungan LLDIKTI Wilayah II masih belum banyak yang bergelar doktor, Jamal mengatakan bahwa UNS membuka diri bagi mereka yang hendak menempuh studi lanjut.

Menurut Jamal, SDM adalah unsur penting pengembangan utama. Mutu PTS ditentukan oleh seberapa banyak dosen yang sudah bergelar doktor dan telah ditetapkan sebagai guru besar.

"Apa yang bisa dibantu UNS akan kami bantu, dan apa yang bisa disampaikan, silakan saja disampaikan,” kata dia.

Sementara itu, Yuliansyah mengharapkan UNS semakin berperan untuk mendongkrak mutu perguruan tinggi swasta di wilayahnya yang jumlahnya mencapai sekitar 200. Pasalnya, saat ini belum ada perguruan tinggi swasta di Sumatra Selatan, Bengkulu, Lampung, dan Bangka Belitung yang terakreditasi unggul.

"Guru besar di wilayah kami juga baru 26. Jadi kami mendorong agar para dosen berani untuk melanjutkan studi doktoralnya. Kami targetkan 500 doktor baru agar bisa mencapai standar nasional,” tutur Yuliansyah. (K. Setia Widodo)

Read Next