
Bagikan:

Bagikan:
Eduwara.com, JOGJA – Fakultas Teknobiologi (FTB) Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) meluncurkan inovasi terbarunya, ‘Mobile Laboratory Bioprospecting’. Laboratorium lapangan portabel ini dihadirkan untuk mendukung percepatan pengembangan bioprospeksi di Indonesia, melalui kolaborasi strategis dengan Balai Taman Nasional Gunung Merapi.
Inovasi ini dirancang untuk mengatasi tantangan efisiensi dalam pengujian awal sampel flora di daerah konservasi yang kaya akan keanekaragaman hayati.
Dosen dan peneliti FTB UAJY, Ines Septi Arsiningtyas, menjelaskan gagasan ini lahir dari pengalaman kolaborasi sebelumnya dengan Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM).
"Gagasan ini lahir dari pengalaman kolaborasi dengan Balai Taman Nasional Gunung Merapi, ketika efisiensi pengujian menjadi kebutuhan mendesak," papar Ines pada Selasa (9/12/2025).
Peluncuran inovasi ini dilakukan bertepatan dengan kegiatan monitoring dan evaluasi pendanaan FOLU Net Sink terkait bioprospeksi di Balai Taman Nasional Gunung Merapi pada 6 Desember 2025 lalu.
Ines menekankan pentingnya inisiatif ini mengingat Indonesia merupakan salah satu negara dengan keanekaragaman hayati terbesar di dunia, yang menyimpan potensi luar biasa untuk menemukan senyawa bioaktif dari flora yang dapat dikembangkan menjadi obat, kosmetik, dan produk kesehatan.
Kit Praktis
Mobile Laboratory Bioprospecting dirancang khusus sebagai "kit praktis" yang memungkinkan pengujian awal senyawa metabolit sekunder dilakukan secara instan di lokasi pengambilan sampel, tanpa perlu menunggu kembali ke laboratorium utama.
Kit ini didesain ringkas dan aman, dilengkapi dengan elemen esensial untuk pengujian fitokimia dasar, meliputi; Reagen fitokimia utama, peralatan mini (tabung reaksi, pipet tetes, botol ekstraksi), pemanas portable, Alat Pelindung Diri (APD) lengkap dan manual Standar Operasional Prosedur (SOP) sederhana yang memudahkan staf lapangan untuk mengoperasikannya.
Melalui perangkat ini, pengujian cepat terhadap kandungan senyawa seperti alkaloid, polifenol, saponin, tannin, steroid, triterpenoid, coumarin, dan gula pereduksi dapat segera dilakukan.
Keunggulan utama dari mobile lab ini adalah kemampuannya untuk menyaring sampel secara selektif. Hanya sampel yang menunjukkan potensi positif dari uji awal yang akan dibawa untuk analisis lanjutan di laboratorium.
"Kehadiran mobile lab diharapkan menjadi filter awal yang akurat sebelum tahap pengujian mendalam di universitas atau lembaga penelitian," ujarnya.
Pendekatan ini secara signifikan meningkatkan efisiensi proses bioprospeksi, mengurangi eksploitasi berlebihan terhadap flora, dan secara langsung mendukung upaya konservasi keanekaragaman hayati di kawasan taman nasional.
Acara peluncuran tersebut juga dimanfaatkan untuk mendemonstrasikan cara kerja mobile lab dan mengumpulkan masukan dari pengguna lapangan demi optimalisasi pengembangan kit di masa mendatang.
Sebagai institusi yang berfokus pada pengembangan ilmu hayati, FTB UAJY berharap inovasi ini dapat memperkuat kolaborasi antara akademisi, pengelola kawasan konservasi, dan industri bahan alam, mendorong Indonesia menjadi pusat pengembangan produk alami yang kompetitif di tingkat global.