logo

Kampus

Gagas Gerakan Netizen Santun, Dosen UMM Raih Mata Garuda Prize

Gagas Gerakan Netizen Santun, Dosen UMM Raih Mata Garuda Prize
Dosen Fakultas Hukum (FH) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Sholahuddin Al Fatih memperoleh penghargaan Mata Garuda (MG) Prize. Penghargaan ini diberikan oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) karena gagasannya terkait Gerakan Netizen Santun. (UMM)
Fathul Muin, Kampus20 Desember, 2021 08:55 WIB

Eduwara.com, MALANG—Dosen Fakultas Hukum (FH) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Sholahuddin Al Fatih memperoleh penghargaan Mata Garuda (MG) Prize. Penghargaan ini diberikan oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) karena gagasannya terkait Gerakan Netizen Santun.

Dia menjelaskan bahwa masyarakat Indonesia dinilai kurang memiliki etika dalam bermedia sosial (medsos).Maka dari itu, dia lalu menggagas Gerakan Netizen Santun untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya etika dalam bermedia sosial.  "Melalui program ini, saya juga ingin mendorong masyarakat untuk menggunakan gadget dan media sosial secara bijak dan baik," katanya, Minggu (19/12/2021).

Program garapannya tersebut juga mengajak warganet untuk berpikir terlebih dahulu sebelum bertindak di dunia maya, mulai dari posting komentar bahkan pembuatan konten. Dengan begitu, adab dan sopan santun tetap terjaga, sekalipun saat berselancar di internet. 

Hal tersebut dia rasa penting melihat hiruk pikuk kondisi media sosial yang sangat ramai, sekaligus mencegah terjadinya kesalah pahaman dan perseteruan.

"Gagasan ini juga berupaya mengajak warganet untuk berhati-hati ketika berselancar di internet. Banyak orang yang terjerat UU ITE karena sembarangan komen maupun posting," tambah Fatih.

Alumni LPDP PK 44 ini menduduki peringkat dua penghargaan Mata Garuda setelah melalui berbagai tahap. Dimulai dengan pengiriman berkas, video hingga sampai di proses penjurian.

Gagasannya tersebut telah diterbitkan di International Journal Health Research (IJHR) yang bereputasi indeks Q1 Scopus. Juga telah terbit di Majalah Suara Rakyat Masyarakat (SUARAM), salah satu majalah terkemuka di Asia Tenggara yang berfokus pada Hak Asasi Manusia (HAM).

Melalui gagasan tersebut, dosen asli Gresik ini berharap pemuda-pemuda Muhammadiyah tidak menyia-nyiakan masa mudanya untuk bermalas-malasan, sudah saatnya mereka berkarya dan memberikan kontribusi bagi negara, umat dan bangsa. 

Mereka juga didorong untuk senantiasa bersemangat untuk mencetak prestasi. Penghargaan diumumkan dalam rangkaian acara LPDP Week akhir November lalu.

"Dengan energi dan semangat yang dimiliki, saya kira para pemuda bisa lebih produktif dalam berprestasi serta berkarya.Tentu generasi seusia saya akan memberikan tongkat estafet kepada anak muda yang nantinya memegang amanah di Muhammadiyah maupun bangsa Indonesia," ungkapnya.

Read Next