Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, BATANG—Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Blado menyelenggarakan Pendidikan Karakter Peserta Didik Kelas X SMKN 1 Blado Tahun Pelajaran 2021/2022, Selasa (25/1/2022).
Kegiatan yang bertemakan Bangunlah Jiwanya, Bangunlah Badannya, Jayalah Hidupnya itu dilaksanakan di Agrowisata Selopajang, Blado, Batang.
Ketua Panitia, Liliek Ardhiyanto. S. Pd mengatakan kegiatan itu ditujukan kepada siswa baru sekolah tersebut. "Biasanya kami adakan di awal tahun pelajaran baru. Sebelum siswa kelas X mengikuti proses belajar di sekolah, mereka kami siapkan terlebih dahulu sisi karakternya. Sehingga lebih mudah adaptasi terhadap aturan, KBM, praktik, dan sebagainya," kata Liliek ketika dihubungi Eduwara.com di sela-sela kegiatan, Selasa (25/1/2022)
Menurut dia, kegiatan itu baru bisa dilaksanakan pertengahan tahun ajaran dikarenakan adanya pandemi covid-19. Liliek menambahkan proses perizinan cukup lama, karena memerlukan izin dari berbagai pihak. Pendidikan karakter tersebut mendatangkan pelatih dari Kodim 0736/Batang untuk memberikan berbagai materi.
"Materi yang disampaikan dalam kegiatan itu yaitu pelatihan baris berbaris; penguatan mental dan karakter; wawasan kebangsaan; keterampilan, kerja sama, kolaborasi; serta outbond. Seluruh materi itu dimaksudkan untuk membentuk kedisiplinan, tanggung jawab, dan etos kerja," ujar Liliek.
Peserta Pendidikan Karakter sekitar 350-an siswa. Namun, menurut keterangan Liliek ada beberapa siswa tidak mengikuti kegiatan tersebut karena sakit.
Kepala Sekolah SMKN 1 Blado, Muji Listyawati, M.Pd mengatakan kegiatan itu penting dilaksanakan karena menguatkan softskill siswa.
"Kegiatan ini bisa menguatkan softskill siswa. Selain itu juga menjadi program penguatan profil pelajar Pancasila. Hal ini berhubungan dengan SMKN 1 Blado yang menjadi sekolah Pusat Keunggulan," ujar Muji ketika dihubungi Eduwara.com, Rabu (26/1/2022).
Dia menambahkan, kegiatan tersebut juga menjadi upaya mengatasi loss learning karena pandemi. Sehingga tidak terjadi gap terkait pembelajaran dan karakter siswa yang nantinya berhubungan dengan budaya kerja dan keterserapan di industri.
Pengembangan softskill siswa lebih diutamakan karena terkait dengan permintaan industri. Adapun hardskill bisa menyusul dengan dibentuk dalam masa training industri.
"Lulusan SMK tidak mungkin langsung menjadi supervisor atau pejabat tinggi. Paling awal ya menjadi operator atau asisten mekanik. Perjuangan mereka dalam meniti karir inilah yang kami utamakan," tambah dia.
Di sisi lain, salah seorang peserta, Zain Kholisatul Makrufah menceritakan kegiatan itu berdampak pada kedisiplinan dirinya dan semua siswa.
"Saya jadi lebih menyadari pentingnya disiplin, karena hal itu berguna di lingkungan baru maupun saat bekerja nantinya. Setelah Pendidikan Karakter dilakukan, ketika apel pagi hari ini, murid yang biasanya suka ngobrol sudah berkurang dan lebih disiplin," kata dia ketika dihubungi Eduwara.com.
Siswi kelas X TJKT 1 itu menambahkan, hal yang paling menyenangkan ketika kegiatan yaitu game dan menyanyikan yel-yel bersama. Selain itu juga mengenal dan belajar cara menggunakan kompas yang benar. (K. Setia Widodo)