logo

Sekolah Kita

Gerakan Cuci Wajah Dua Kali, Pelajar Yogyakarta Diingatkan Soal Kesehatan Kulit

Gerakan Cuci Wajah Dua Kali, Pelajar Yogyakarta Diingatkan Soal Kesehatan Kulit
Suasana peluncuran gerakan 'Mencuci Wajah Dua Kali Sehari' di SMA Taman Siswa Ibu Pawiyatan, Jumat (5/5/2023). Lewat gerakan ini, pelajar di Kota Yogyakarta dan nasional diingatkan tentang pentingnya menjaga kesehatan kulit wajah. (EDUWARA/K. Setyono)
Setyono, Sekolah Kita05 Mei, 2023 20:10 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Minimnya materi pembelajaran tentang kesehatan kulit bagi remaja dari kalangan pelajar menjadikan momentum Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun ini sebagai kelahiran gerakan 'Mencuci Muka Dua Kali Sehari'.

Pertama kali diluncurkan di Kota Pelajar Yogyakarta, gerakan ini bertujuan memberikan pemahaman dan edukasi kepada para pelajar tentang pentingnya menjaga kesehatan kulit wajah demi masa depan.

Peluncuran gerakan 'Mencuci Wajah Dua Kali Sehari' ini dilaksanakan di SMA Taman Siswa Ibu Pawiyatan Kota Yogyakarta, bekerja sama dengan Klinik Estetika dr Affandi, Jumat (5/5/2023).

"Kami bersyukur para siswa kami menjadi yang pertama mendapatkan materi mengenai kesehatan kulit wajah dan menjadi bagian dari gerakan mencuci wajah dua kali sehari," kata guru SMA Tamansiswa, Yuli Setyasari.

Yuli mengatakan sebenarnya terkait dengan materi kesehatan, sekolahnya sudah bekerja sama dengan pihak Puskesmas. Namun, sebagian besar materi yang diberikan terkait dengan kesehatan reproduksi dan seksual, berbagai penyakit berbahaya, dan dampak buruk penggunaan narkoba, miras serta merokok.

Sementara mengenai kesehatan kulit wajah, menurut Yuli, selama ini pihaknya maupun tenaga kesehatan belum pernah memberikan materinya.

"Padahal dari pengalaman, kesehatan wajah bagi pelajar sangat penting. Persoalan di kulit wajah yang disebabkan perubahan hormon di usia remaja, seperti munculnya jerawat, menyebabkan mereka kehilangan kepercayaan diri," jelasnya.

Munculnya ketidakpercayaan diri ini menyebabkan para pelajar cenderung menutup diri dan tidak mau bergaul diri. Persoalan itu akhirnya berpengaruh pada kesehatan mental mereka sebagai individu.

"Gerakan mencuci muka ini menjadi edukasi yang dirasa tepat untuk para siswa dalam menjaga kesehatan kulitnya," lanjutnya.

Yuli menegaskan momen gerakan mencuci wajah dua hari sekali yang berdekatan dengan Hardiknas diharapkan menjadi kebiasaan hingga mereka dewasa.

Investasi Merawat Kulit

Marketing Manager Klinik Estetika dr Affandi, Zulfikar Tito Enggartiarso, menjelaskan program yang menyasar 60 siswa SMA Taman Siswa Ibu Pawiyatan ini bertujuan mengajak mereka menjaga kesehatan kulit.

"Karena ini adalah hal penting yang jarang mereka sadari demi masa depan. Selama ini memang materi kesehatan tentang kulit masih sedikit diberikan pada pelajar meski mereka setiap hari merasakan persoalan itu," ungkapnya.

Tito menerangkan gerakan 'Mencuci Wajah Dua Kali Sehari', yang diluncurkan di Yogyakarta dan akan direplikasi di 16 kota besar lain, diharapkan memunculkan kesadaran bagi pelajar tentang pentingnya menjaga kesehatan kulit wajah melalui cara sederhana, yaitu mencuci wajah dua kali sehari setiap hari.

"Aktivitas mencuci wajah secara teratur ini bisa menjadi dasar dari tindakan perawatan untuk merawat sekaligus menjaga kesehatan kulit wajah sejak dini atau awal investasi merawat kulit," jelas Tito.

Mengenai kapan waktu yang tepat untuk mencuci wajah, Tito memaparkan idealnya adalah sebelum dan sesudah melakukan kegiatan di sore atau malam hari. Dirinya mengingatkan, jangan cuma dibilas dengan air bersih agar lebih optimal mencuci wajah juga dengan sabun muka.

Dokter ahli kulit Klinik Estetika dr Affandi, Sunardi Radiono memaparkan perubahan hormon pada remaja membuat aktivitas kelenjar minyak meningkat. Akibatnya, terjadi sumbatan pada muara kulit maka jadi jerawat yang banyak dirasakan remaja.

Selain kebiasaan mencuci muka, pola hidup remaja juga perlu diperbaiki. Remaja yang kurang tidur dan sering begadang membuat aktivitas kelenjar minyak mereka meningkat.

"Jika kulit wajah tidak dirawat maka terjadi peningkatan pertumbuhan kuman yang memicu peradangan yang akut. Remaja pada fase itulah harus mulai menyadari pentingnya menjaga kesehatan wajah untuk mengurangi risiko karena bisa berpengaruh pada masalah keremajaan," imbuhnya.

Read Next