Eduwara.com, JAKARTA— Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB UNESCO merilis delapan Geopark Global baru sehingga jumlah situs yang berpartisipasi dalam Jaringan Geopark Global menjadi 177 di 46 negara. 

Dalam siaran pers UNESCO pada Rabu (13/04/2022), disebutkan bahwa dua dari Geopark Global UNESCO yang baru ditetapkan terletak di Amerika Latin dan enam di Eropa.  Dengan penunjukan ini, jaringan geopark global UNESCO kini mencakup total area seluas 370.662 km persegi.

• Begini Pentingnya PAUD Sebagai Pondasi Pendidikan Anak Indonesia
• Tiga Alasan Bahasa Indonesia Lebih Layak Jadi Bahasa Kedua ASEAN
• UI Terbaik di Indonesia Versi Scimago, Unggul di 7 Subyek Ini

Adapun, karena pembatasan COVID-19, tidak ada aplikasi baru dari Asia, Afrika, atau kawasan Arab yang dapat dievaluasi tahun ini. Namun, sejumlah proyek untuk penentuan geopark baru di wilayah tersebut sedang berlangsung.

Sejak 2015, label Geopark Global UNESCO mengakui warisan geologis dengan signifikansi internasional. Situs-situs yang ada dalam jaringan ini menyajikan keanekaragaman geologi yang luar biasa yang menopang keanekaragaman hayati dan budaya di berbagai wilayah. 

• 39 Mahasiswa Unsoed Magang MBKM Bersertifikat ke Jepang
• Tulis Puisi Tema Pahlawan, Guru Bantul Dapat Apresiasi Bupati
• Literasi STEAM Membangun Kesenangan Belajar Anak Usia Dini

Berikut ini delapan Geopark Global baru UNESCO:

Serido UNESCO Global Geopark, Brasil

Seridó UNESCO Global Geopark mencakup area seluas 2.800 km² di timur laut Brasil. Daerah dengan jumlah penduduk sekitar 120.000 orang ini merupakan saksi bisu sejarah bumi selama 600 juta tahun terakhir.

Di dalam geopark ini terdapat mineral Scheelite terbesar di Amerika Selatan hingga aliran batuan basal dari aktivitas vulkanik selama era Mesozoikum dan Kenozoikum. Selain itu, ada pula hutan yang memiliki flora subtropis yang unik.

Southern Canyons Pathways UNESCO Global Geopark, Brasil

Caminhos dos Cânions do Sul UNESCO Global Geopark di Brasil selatan mencakup area seluas 2.830,8 km² dan merupakan rumah bagi 74.120 penduduk. Penduduk pra-Kolombia di daerah itu biasa berlindung di paleoburrows (rongga bawah tanah yang digali oleh megafauna paleo-vertebrata yang sudah punah seperti sloth tanah raksasa) yang banyak sisa-sisanya masih terlihat di geopark. 

Salpausselkä UNESCO Global Geopark, Finlandia

Salpausselkä UNESCO Global Geopark terletak di selatan Finlandia, seluas 4.506 km². Sekitar 21% dari geopark ini ditutupi oleh air dan lebih dari setengahnya oleh hutan. Ratusan danau di geopark adalah fitur utama lanskap, bersama dengan pegunungan Salpausselkä. Membentang lebih dari 600 km melintasi Finlandia selatan, pegunungan itu terdiri dari sedimen yang diendapkan oleh gletser.

Geoprak ini menjadi saksi perubahan iklim, khususnya untuk Dryas Muda, periode dingin yang berlangsung kira-kira dari 12.900 hingga 11.600 tahun yang lalu.

Ries UNESCO Global Geopark, Jerman

Sebagian besar kawasan Geopark Global UNESCO Ries terletak di negara bagian Bavaria, dengan sebagian kecil di negara bagian Baden-Würtemberg yang terdiri dari Kawah Ries, yang terletak di antara Alb Swabia dan Franconian di Jerman selatan. Geopark ini mencakup area seluas 1.749 km2 dengan sekitar 162.500 jiwa. 

Sekitar 15 juta tahun yang lalu, sebuah meteorit bertabrakan dengan Bumi di tempat ini, meninggalkan kawah tumbukan yang merupakan kawah meteorit yang paling terpelihara di Eropa dan struktur tumbukan yang paling banyak dipelajari di antara hampir 200 kawah yang diketahui di seluruh dunia. 

Kefalonia-Ithaca UNESCO Global Geopark, Yunani

Di Yunani Barat, Kefalonia – Ithaca UNESCO Global Geopark berada di kompleks kepulauan Heptanese. Kefalonia menempati area seluas 773 km² dan merupakan rumah bagi 35.801 penduduk dan Ithaca seluas 117 km² dihuni oleh 3.084 orang. 

Geopark ini kaya akan situs geografis berbasis karst seperti gua, lubang pembuangan, dan aliran bawah tanah, yang semuanya tersebar di seluruh pulau dan menceritakan sejarah geologi berusia lebih dari 250 juta tahun. 

Kedua pulau tersebut terletak sangat dekat dengan rantai pegunungan yang berbentuk seperti busur (the Hellenic arc) yang terbentuk oleh penunjaman Lempeng Afrika ke bawah Lempeng Eurasia, wilayah yang paling aktif secara tektonik di Eropa. 

Mëllerdall UNESCO Global Geopark, Luksemburg

Di Luksemburg Timur, pedesaan Mëllerdall UNESCO Global Geopark mencakup 256 km² dengan populasi sekitar 25.500 jiwa. Geopark ini terletak di tengah Cekungan Trier-Luksemburg, dengan Formasi Batu Pasir Luksemburg yang mencapai ketebalan hingga 100 meter dan berasal dari zaman Liassic Bawah (205 juta hingga 180 juta tahun yang lalu). 

Formasi ini membentuk salah satu lanskap batu pasir paling spektakuler di Eropa Barat dan telah menjadi daya tarik wisata sejak akhir abad ke-19. Saat ini, wilayah tersebut dapat dijelajahi dengan mengikuti jaringan padat jalur pendakian yang ditandai dengan baik.

Buzău Land UNESCO Global Geopark, Rumania

Di Carpathian Bend Area di Rumania, wilayah perbukitan dan pegunungan dari Buzău Land UNESCO Global Geopark mencakup 1.036 km² dan merupakan rumah bagi sekitar 45.000 penduduk. 

Salah satu daerah yang paling aktif secara geodinamis di Eropa, geopark ini memamerkan 40 juta tahun sejarah geologi. 

Selama periode ini, gerakan tektonik mendorong pegunungan dan mengubah lingkungan laut dalam menjadi lingkungan terestrial. Banyak fosil kumbang, laba-laba, krustasea, reptil, dan spesies lainnya tersimpan dalam damar, resin yang membatu. 

Beberapa gua garam terpanjang dan terdalam di dunia juga ditemukan di sini, sisa-sisa deposit besar garam dan gipsum yang terbentuk oleh penguapan perairan dangkal yang tertutup. 

Platåbergens UNESCO Global Geopark, Swedia

Di Swedia Barat, Platåbergens UNESCO Global Geopark mencakup area seluas 3.690 km2 dan merupakan rumah bagi 289.198 jiwa.

Geopark ini menyajikan lanskap unik dari 15 Pegunungan berpuncak datar, atau dalam Bahasa Swedia platåbergen. Pegunungan ini dibentuk oleh erosi selama Zaman Es terakhir 115.000 tahun yang lalu. 

Area ini juga mencakup Dataran Västgöta dengan danau dataran banjirnya yang dangkal, punggung bukit yang bergelombang, dan lanskap budaya yang terpelihara dengan baik.