Eduwara.com, SURABAYA – Inovasi dan kreasi mahasiswa yang dilombakan pada Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) 2021 penting untuk ditindaklanjuti. Mahasiswa dan para tim bahkan pembimbing perlu melakukan hilirisasi dan komersialisasi inovasi setelah melakukan penyempurnaan dari berbagai masukan atau usulan para juri atau pakar.

Hal tersebut dikatakan Dr Warju, selaku PIC acara KMHE 2021 yang digelar di Surabaya 16-19 November 2021.

“Penting pendaftaran merek inovasi–inovasi semacam ini. Menurut saya, yang namanya paten, desain industri dan merek menjadi basicly dalam hilirisasi dan komersialisasi,” katanya usai penutupan lomba, Jumat (19/11/2021) malam.

• 2 Siswa SMPN 13 Kota Pekalongan Optimistis Menang Lomba Pidato & Geguritan Tingkat Provinsi
• Festival Tunas Bahasa Ibu Tingkatkan Kualitas Pengajaran Bahasa Jawa di Banjarnegara
• Mahasiswa UB Berjaya di Pekan Paralimpik Nasional XVI di Papua

Ia mendorong para peserta untuk melakukan sertifikasi atas inovasi tersebut dan terus meningkatkan kualitas inovasi.

Sementara itu, Dr Ikhsan, selaku Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Kota Surabaya, mengatakan peserta KMHE 2021 pada dasarnya tidak hanya berkompetisi, tetapi juga turut berkontribusi menjaga kesinambungan energi melalui karya kendaraan hemat energi dan ramah lingkungan.

“Kompetisi ini diharapakan mendukung program pemerintah dalam pengembangan teknologi dan efisiensi teknologi,” ujarnya.

Hadir secara daring dalam penutupan, Plt Kepala Puspresnas (Pusat Prestasi Nasional) Kemendikbudristek, Asep Sukmayadi, mengatakan KMHE merupakan kompetisi bergengsi yang paling menantang dan mengalami adaptasi tingkat tinggi. Dalam aktivitas lomba memerlukan interaksi fisik selain interaksi intelektual di tengah situasi pandemi.

• Mayoritas Anak Muda Percaya Pemimpin Politik Perlu Mendengar Suara Anak
• Luncurkan Buku Ketiga, Program SMA Double Track Tawarkan Fasilitasi Up Skiling
• 1.155 Produk Unggulan Meriahkan Expo Hasil KKN UNS

KMHE merupakan bagian dari implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), di mana inovasi dan kreativitas mahasiswa ditumbuhkan dan ditantang untuk menjawab persoalan energi mutakhir.

“Jiwa kreativitas dan inovasi kita ditantang, karena itu temanya adalah Satu Nyali Satu Energi,” tukasnya.

Selain itu, lanjut Asep, KMHE 2021 merupakan salah satu dari 12 program teladan yang dirancang untuk menumbuhkan pemuda yang Pancasila, kreatif dan berkarakter kuat. KMHE 2021 diikuti 24 tim dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

Tulisan ini telah tayang di halojatim.com oleh Asih pada Minggu, 21 November 2021.