Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, BANDUNG—Kampus Cirebon Institut Teknologi Bandung (ITB) diperkirakan mampu menampung hingga 10.000 mahasiswa saat sudah digunakan untuk aktivitas perkuliahan.
Ketua Program ITB Kampus Cirebon Iwan Kustiwan mengatakan kampus Cirebon terdiri dari dua lokasi, yaitu di Kampus Arjawinangun dan Kampus Watubelah.
“Pembangunan Kampus Arjawinangun sejauh ini mengikuti masterplan yang sudah disusun untuk berkapasitas sekitar 10 ribu mahasiswa,” ujarnya seperti dikutip dari situs resmi ITB, Kamis (06/01/2022).
Dia menambahkan, terdapat tujuh program studi yang dibuka di ITB Kampus Cirebon di antaranya Kriya, Teknik Industri, Perencanaan Wilayah dan Kota, Teknik Geofisika, Teknik Pertambangan, Teknik Perminyakan, dan Oseanografi. Namun, aktivitas program studi tersebut masih berlangsung di Kampus Jatinangor (Kab.Sumedang) untuk saat ini.
Pelaksanaan perkuliahan perdana di ITB Cirebon rencananya akan berlangsung pada 17 Januari 2022 nanti. Namun untuk tahap awal proses perpindahan dan pelaksanaan kegiatan akademik Semester II-2021/2022 baru akan dilaksanakan untuk mahasiswa Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota, Teknik Industri, dan Kriya.
Adapun, saat ini gedung yang sudah dibangun adalah Gedung Multifungsi A yang digunakan untuk Program Studi Teknik Industri dan Perencanaan Wilayah dan Kota serta Gedung Multifungsi B yang digunakan untuk Program Studi Kriya dan TPB, dan sarana olah raga.
Untuk semester 2 tahun akademik 2021/2022, mahasiswa yang akan belajar di Kampus Arjawinangun berasal dari Program Studi Teknik Industri, Perencanaan Wilayah dan Kota, dan Kriya angkatan 2019 dan 2020.
Program Studi Teknik Geofisika dan Oseanografi akan mengikuti kegiatan akademik pada semester1 tahun akademik 2022/2023, sedangkan Program Studi Teknik Pertambangan dan Perminyak akan dilaksanakan pada tahun berikutnya. Perpindahan kegiatan akademik untuk 7 program studi tersebut dilakukan secara bertahap
Iwan menambahkan, rencana kepindahan kegiatan akademik bagi ketiga program studi tersebut dilaksanakan dalam pertimbangan infrastruktur dan sarana kampus yang sudah siap.
Selain itu, status PPKM di Cirebon sudah memasuki level aman, sedangkan penerapan protokol penanganan pandemi COVID-19 dirancang sesuai dengan kondisi Cirebon saat ini. Bentuk perkuliahan (daring, luring atau hibrida) diserahkan kepada program studi masing-masing.
Kampus ITB Cirebon sendiri sudah berdiri sejak 2016. Kampus tersebut merupakan kerja sama antara Kemenristekdikti, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Kabupaten Cirebon, dan pihak ITB sebagai pengembangan ITB Multikampus (Kampus Ganesha, Jatinangor, dan Cirebon) sekaligus pengembangan PSDKU (Program Studi di Luar Kampus Utama).