logo

Kampus

Riset Doktor UGM: Kepercayaan pada Merk Berpengaruh Positif pada Loyalitas Konsumen

Riset Doktor UGM: Kepercayaan pada Merk Berpengaruh Positif pada Loyalitas Konsumen
Lewat penelitianya untuk program doktor dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Galuh Mira Saktiana membuktikan kepercayaan pada merek berpengaruh positif pada loyalitas konsumen. (UGM)
Setyono, Kampus06 Januari, 2022 12:36 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Lewat penelitianya untuk program doktor dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Galuh Mira Saktiana membuktikan kepercayaan pada merek berpengaruh positif pada loyalitas konsumen.

Fokus pada tema Pengaruh Identifikasi Merek dan Kecintaan Merek pada Loyalitas Merek, Galuh ditetapkan sebagai doktor usai melakukan ujian program doktor Rabu (5/1/2022) yang disiarkan secara daring.

Dalam penelitian itu, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tarumanagara ini menemukan bahwa pengaplikasian Conditional Integration Theory of Love dapat digunakan untuk konsep keterhubungan konsumen dengan merek.

"Conditional Integration Theory of Love merupakan penyempurna teori sebelumnya yaitu Triangular Theory of Love yang memiliki beberapa kelemahan diantaranya pada bagian keintiman dan komitmen," ujar Galuh.

Dalam Conditional Integration Theory of Love ini disebutkan bahwa kecintaan pelanggan dipengaruhi keinginan berintegrasi dengan suatu objek dan kenyataan integrasi identitas pelanggan dengan objek. Oleh karena itu, perlu untuk memadukan Conditional Integration Theory of Love dengan konsep keterhubungan konsumen-merek.

Ia menjelaskan konsekuensi dari kecintaan merek adalah loyalitas merek. Hal yang menarik, penelitian ini mampu membuktikan identifikasi merek dan kepercayaan merek berpengaruh positif pada loyalitas merek, sedangkan produk hedonis tidak berpengaruh negatif pada loyalitas merek.

"Ini dikarenakan pengaruh objek yang digunakan mempengaruhi hasil. Pada penelitian ini objek yang digunakan adalah produk high involvement, artinya produk tersebut memerlukan pengorbanan yang tinggi untuk mendapatkannya," lanjutnya.

Ini tentu saja menarik dengan keterlibatan tinggi membuat loyalitas merek menjadi tinggi, sedangkan produk hedonis adalah produk yang dipilih untuk menyenangkan hati penggunanya dan memenuhi hobinya.

 "Jadi, keterlibatan juga mempengaruhi hasil yang diperoleh karena sebelumnya dihipotesiskan bahwa produk hedonis berpengaruh negatif pada loyalitas merek, tetapi tidak terdukung pada penelitian ini," katanya.

Untuk penelitian ini Galuh menyebarkan survey kepada 300 koresponden di lima kota besar di Jawa yang merupakan pengguna kamera jenis mirrorless dengan tiga merek berbeda Sony, Nikon dan Canon. Penelitian dilakukan secara daring dan luring.

Read Next