logo

Kampus

Kasus Covid-19 Meninggi, Hari Pertama Kuliah Hybrid UB Terapkan Prokes Ketat

Kasus Covid-19 Meninggi, Hari Pertama Kuliah Hybrid UB Terapkan Prokes Ketat
Pengaturan kelas untuk kuliah hybrid di Universitas Brawijaya (UB). (EDUWARA/Istimewa)
Fathul Muin, Kampus07 Februari, 2022 20:51 WIB

Eduwara.com, MALANG -- Universitas Brawijaya (UB) menggelar kuliah hybrid (luring dan daring) untuk pertama kali, Senin (7/2/2022). Kuliah ini dilaksanakan di lima fakultas, yaitu Fakultas Kedokteran (FK), Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) serta Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) dengan protokol kesehatan (prokes) ketat.

Dekan Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Hamamah, mengatakan sesuai aturan Rektor, maka jumlah mahasiswa yang bisa mengikuti perkuliahan luring maksimal 25 persen dari kapasitas kelas atau maksimal 10 mahasiswa per kelas.

"Perkuliahannya maksimal 50 menit," katanya, Senin (7/2/2022).

Setelah sebelumnya daring penuh, pada hari pertama kuliah hybrid, FIB menerapkan syarat tes swab bagi mahasiswa yang akan mengikuti luring.

"Bagi mahasiswa yang mengikuti kuliah luring, kami mewajibkan sudah vaksin dua kali, mendapat izin orang tua, dan swab antigen,” katanya.

Hasil swab terlaporkan bisa digunakan untuk memantau kondisi mahasiswa sebelum masuk kelas di FIB. Hal itu sangat membantu kampus pada saat mereka datang untuk mengikuti kegiatan luring.

Di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), penerapan kuliah hybrid ditandai dengan keberadaan ruang transit bagi mahasiswa yang sedang menunggu jam masuk kuliah.

"Sebelum masuk ke ruang transit, mahasiswa diharuskan untuk check in di aplikasi peduli lindungi, kemudian cuci tangan dan cek suhu badan. Setelah itu, mereka duduk di kursi yang telah disediakan. Nanti jika sudah mulai kuliah akan kita panggil satu persatu untuk masuk ke kelas," kata Wakil Dekan I FEB UB, Ainur Rofiq.

Sedangkan di Fakultas Ilmu Administrasi (FIA), setelah selesai perkuliahan, dilakukan penyemprotan ruangan dengan cairan desinfektan.

"Perkelas sekitar 10 orang tapi juga ada yang tujuh dan delapan mahasiswa. Karena satu kelas bisa dipakai untuk lima sesi perkuliahan maka kami selalu melakukan penyemprotan cairan desinfektan seusai perkuliahan," kata Dekan FIA, Andy Fefta Wijaya.

Rektor UB, Nuhfil Hanani AR, mengatakan kuliah hybrid pada hari pertama berjalan lancar dan dilaksanakan dengan standar prokes ketat layaknya pelaksanaan UTBK.

"Sistem kuliah hybrid membuat UB menjadi tidak penuh. Karena ada yang sebagian daring ada juga yang luring," katanya.

Read Next