logo

Kampus

Kasus Covid-19 Meningkat, Unpad Geser Jadwal Wisuda

Kasus Covid-19 Meningkat, Unpad Geser Jadwal Wisuda
Logo Unpad (Unpad)
Bunga NurSY, Kampus26 Januari, 2022 15:21 WIB

Eduwara.com, BANDUNG—Universitas Padjadjaran Bandung menggeser jadwal wisuda gelombang II tahun akademik 2021/2022 seiring dengan meningkatnya kasus Covid-19 varian Omicron akhir-akhir ini.

Pelaksanaan Wisuda Gelombang II Tahun Akademik 2021/2022 Universitas Padjadjaran secara hybrid mengalami perubahan jadwal, dari semula 2-4 Februari 2022 menjadi 22-24 Maret 2022. 

“(Perubahan jadwal) ini semata-mata demi keselamatan wisudawan dan orang tuanya. Kami tidak ingin membuat wisudawan dan orang tua berada dalam risiko tinggi saat mengikuti wisuda luring,” ujar Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unpad Arief S. Kartasasmita seperti dikutip dari situs resmi Unpad, Rabu (26/1/2022).

Arief menjelaskan, semula Unpad akan melaksanakan wisuda secara hybrid, atau kombinasi luring dengan daring. Rencana ini didasarkan atas status PPKM Kota Bandung yang semula berada di level 1-2. Pada level ini, aktivitas pembelajaran tatap muka dapat dilakukan dengan kapasitas maksimal 75 persen. “Kemarin kita rencanakan wisuda sudah bisa memasukkan 50 persen wisudawan untuk mengikuti luring,” ujarnya.

Namun, beberapa waktu terakhir, pemerintah sudah meminta seluruh pihak melakukan kewaspadaan tinggi akibat Covid-19 Omicron.  Maka dari itu, Unpad tidak ingin membuat para wisudawan dan orang tua yang mengikuti secara luring berada pada risiko tertular yang tinggi jika tetap dilaksanakan di bulan Februari.

Selain itu perubahan jadwal wisuda ini juga bertujuan memudahkan wisudawan dan orang tua yang ingin mengikuti wisuda. Sebelumnya, wisudawan dan orang tua wajib melakukan PCR dan mengikuti serangkaian protokol kesehatan yang ketat melakukan wisuda luring.

Diharapkan, kasus Covid-19 Omicron di Indonesia mulai melandai di bulan Maret sehingga pelaksanaan wisuda dapat berjalan sesuai rencana.

“Kami tidak ingin membebani wisudawan dan orang tua dengan harus PCR dan tambah biaya lagi, supaya lebih aman kita mundurkan. Mungkin saja nanti (Maret) tidak seketat itu,” sambungnya.

Wisuda pada Maret juga akan mengombinasikan luring dan daring. Arief mengatakan, hal ini bertujuan untuk membuka ruang bagi orang tua yang masih takut atau ragu untuk mengikuti prosesi wisuda secara luring.

Kendati jadwal wisuda mengalami perubahan, Arief memastikan wisudawan akan mendapatkan ijazah sesuai jadwal yang ditentukan, yaitu Februari. Wisudawan tetap dapat mengunduh ijazah sesuai jadwal dan dapat dipergunakan untuk melamar kerja ataupun pengurusan lainnya.

Untuk selanjutnya, Unpad akan melakukan pendataan kembali bagi calon wisudawan yang sudah mendaftar mengikuti wisuda bulan Februari. Pendataan dilakukan guna memastikan apakah yang bersangkutan mau menghadiri wisuda atau tidak.

Read Next