logo

Vokasi

Kelas Internasional Bakal Dikembangkan di Perguruan Tinggi Vokasi

Kelas Internasional Bakal Dikembangkan di Perguruan Tinggi Vokasi
Suasana peresmian Konsorsium Program Internasional Perguruan Tinggi Vokasi di Indonesia. (Kemendikbudristek)
Bunga NurSY, Vokasi08 November, 2021 08:35 WIB

Eduwara.com, BADUNG— Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menyelenggarakan Konsorsium Program Internasional Perguruan Tinggi Vokasi  demi memacu perkembangan kampus berbasis ilmu terapan tersebut.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim menyampaikan bahwa perguruan tinggi vokasi (PTV) di Indonesia harus menjadi tempat lahirnya inovasi yang membawa Indonesia maju ke panggung dunia. 

“Saya yakin dengan hadirnya kelas internasional akan ada lebih banyak lulusan vokasi yang mampu berkontribusi nyata,” katanya seperti dikutip dari siaran pers Kemendikbudristek, Senin (08/11/ 2021).

Konsorsium itu diselenggarakan secara hybrid pada Kamis (4/11/ 2021) di daerah Kuta, Badung, Bali. Tujuan forum ini adalah untuk mengembangkan kerja sama internasional dan supaya lulusan vokasi mampu bersaing di tingkat global.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Wikan Sakarinto menegaskan dengan adanya program kelas internasional ini diharapkan mampu menjalin kerja sama yang luas di lingkup internasional. 

“Dengan adanya kelas internasional membuat mahasiswa kita memiliki atmosfer internasional di kampusnya, karena kita ingin anak-anak perguruan tinggi vokasi Indonesia memimpin dunia,” tuturnya.

Wikan berharap, konsorsium ini dapat membuka peluang kerja sama yang lebih luas lagi dengan industri di internasional. Karenanya, dirinya mengimbau agar perguruan tinggi vokasi dapat bersama-sama membangun ekosistem tersebut guna melahirkan pemimpin masa depan.

Sementara itu, Direktur Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi Beny Bandanadjaja menyampaikan, politeknik dan sekolah vokasi perlu membangun kerja sama dengan perguruan tinggi internasional. 

“Kami telah menyusun program forum group discussion [FGD] dengan berbagai stakeholder. Kalau dilakukan bersama-sama, rasanya akan lebih kuat untuk bersama. Dengan demikian, kementerian akan lebih mudah mendorong percepatan pendidikan vokasi,” ujar Beny.

Koordinator Pengembangan Kelas Internasional Nurmala Elmin Simbolon menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan survei terlebih dulu melalui pendekatan sosial media. 

Adapun hasil survei tersebut mencatat bahwa 12 dari 22 perguruan tinggi vokasi yang mengisi angket menyatakan sudah melakukan kelas internasional menggunakan pengantar bahasa Inggris. 

“Kemudian setelah survei dilanjutkan dengan FGD, yaitu pertemuan diskusi grup oleh seluruh direktur perguruan tinggi vokasi dan Dirjen Pendidikan Vokasi. Komunikasi bahasa Inggris menjadi kebutuhan, bukan kemewahan. Butuh konsorsium untuk mengembangkan kajian internasional,” jelasnya.

Nurmala menambahkan, mengenai kajian selanjutnya, yaitu FGD bersama perguruan tinggi vokasi dan mitra di luar negeri, akan ada tiga benua yang diikutsertakan dengan mengusung tema Mempersiapkan SDM Indonesia untuk Global Engagement.

Read Next