logo

EduBocil

Kembali PTM, Orang Tua Diminta Bantu Anak Beradaptasi

Kembali PTM, Orang Tua Diminta Bantu Anak Beradaptasi
Samantha Elsener (kiri) saat berbicara dalam Kegiatan Webinar Ruang Keluarga SoKlin Antisep “PTM di Tengah Kasus Omicron yang Beranjak Naik, Bagaimana Orang Tua Menyikapinya?”yang digelar oleh WingsGroup Indonesia, Kamis (20/1/2022) di Jakarta. (EDUWARA/Bhakti)
Bhakti Hariani, EduBocil21 Januari, 2022 06:30 WIB

Eduwara.com, JAKARTA – Kembali memulai sekolah dengan metode Pembelajaran Tatap Muka (PTM) tentunya membutuhkan waktu bagi anak-anak untuk menyesuaikan diri setelah lama mengikuti kegiatan belajar dengan metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Orang tua diminta untuk membantu anak beradaptasi dengan proses ini.

Psikolog Anak dan Keluarga Samantha Elsener mengatakan, anak memerlukan waktu untuk beradaptasi untuk kembali bangun pagi, mempersiapkan diri, dan memulai rutinitas PTM seperti dahulu sebelum PJJ diterapkan. 

“Harus kembali bangun pagi, dan memulai hari seperti biasa itu tentu tantangan bagi anak-anak. Oleh karena itu orang tua sebisa mungkin jangan memburu-buru anak. Tetap sabar dan dampingi anak dan beri semangat untuknya,” ujar Samantha dalam Webinar Ruang Keluarga SoKlin Antisep “PTM di Tengah Kasus Omicron yang Beranjak Naik, Bagaimana Orang Tua Menyikapinya?” yang digelar oleh WingsGroup Indonesia, Kamis (20/1/2022) di Jakarta.

Diungkap Samantha, orang tua dapat menyiapkan segala keperluan untuk PTM pada malam hari sebelumnya agar pada pagi hari tidak terburu-buru. Hal utama adalah membawa masker cadangan, membawa hand sanitizer, dan memberi pemahaman pada anak untuk selalu menjaga protokol kesehatan.

Dalam mengedukasi anak, orang tua juga harus paham temperamen anak karena tak semua anak dapat dengan mudah menuruti. Ada juga yang malah memberontak. Oleh karena itu orang tua harus penuh kesabaran mendampingi anak .

“Pelan-pelan jangan diburu-buru apalagi dimarahi. Biasakan mendengarkan cerita anak setelah pulang sekolah,” ujar Samantha.

Kekhawatiran memasuki masa PTM di tengah merebaknya varian omicron, tentu dirasakan para orang tua namun, Samantha meminta orang tua untuk tidak khawatir berlebihan dan harus senantiasa melatih pemikiran. Mengombinasikan ketakutan dengan hal positif.

“Latih diri kita dengan kalimat, ‘Saya tahu ada virus omicron. Saya yakin mampu melaluinya dengan baik’. Kalimat seperti ini adalah kalimat yang tidak terkesan menyepelekan tapi juga tidak mengandung ketakutan. Ini harus terus kita tanamkan dalam diri kita sehingga kita bisa menjalani hari-hari dengan baik tanpa ketakutan” papar Samantha. 

Dia juga berpesan agar orang tua mampu melatih diri menjadi tenang dan sabar, saling percaya bahwa sekolah sudah menjalankan protokol kesehatan dengan baik. Hal yang tak kalah pentingnya, lanjut Samantha, adalah memastikan kebersihan anak-anak terutama pada pakaian seragam, jaket yang dipakai setiap harinya. 

“Rajin mencuci dan mengganti pakaian agar anak tetap terjaga kebersihannya,” ujar Samantha.

Read Next