logo

Kampus

Kemenag-KSP Diskusikan Akselerasi Alih Status Perguruan Tinggi Keagamaan Kristen

Kemenag-KSP Diskusikan Akselerasi Alih Status Perguruan Tinggi Keagamaan Kristen
Kementerian Agama dan Kantor Staf Presiden mengkaji opsi akselerasi alih status Perguruan Tinggi Keagamaan Kristen (PTKK) dari institute menjadi universitas. (Kemenag)
Bunga NurSY, Kampus13 Januari, 2022 07:59 WIB

Eduwara.com, JAKARTA—Kementerian Agama dan Kantor Staf Presiden mengkaji opsi akselerasi alih status Perguruan Tinggi Keagamaan Kristen (PTKK) dari institute menjadi universitas.

Deputi II Kantor Staf Presiden (KSP) Abetnego Tarigan  menyampaikan perihal keinginan banyak pihak agar alih status Perguruan Tinggi Keagamaan Kristen (PTKK) dari institut menjadi universitas mendapat akselerasi. 

"Terhadap akselerasi yang akan dilakukan, kami harap dilakukan pendampingan secara serius. Tetap persyaratan harus terpenuhi. Sehingga harapan transformasi IAKN [Institut Agama Kristen Negeri] bisa terwujud," kata Abetnego, Rabu (12/1/2022). 

Abetnego mengaku bahwa data dan informasi menjadi perhatian pihak KSP. Karena memang isu ini menjadi tantangan yang besar di sektor yang ditangani Kemenag.

Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nizar menyampaikan bahwa Kemenag juga memiliki harapan yang sama terkait alih status PTKK.

Dia menambahkan, Kemenag bahkan tidak hanya mendorong transformasi PTKK menjadi universitas, tetapi juga mendorong semua Ditjen Bimbingan Masyarakat yang menangani pendidikan agar memiliki perguruan tinggi yang berbentuk universitas. 

"Upaya yang saat ini kita lakukan adalah merevisi Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 20 Tahun 2020 tentang Perubahan Bentuk Perguruan Tinggi Keagamaan. Sudah dibentuk timnya," ungkap Sekjen. 

Revisi PMA, masih menurut Sekjen, lebih pada penyesuaian kemampuan perguruan tinggi dengan mempertimbangkan, misalnya kondisi geografis. "Ini tidak berarti menurunkan grade apalagi menurunkan kualitas," ujar Sekjen. 

Hadir mendampingi Sekjen, Dirjen Pendis Ali Ramdhani, Plt. Dirjen Bimas Kristen Pontus Sitorus, Kepala Biro Perencanaan Ramadhan Harisman, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pontren Pendis Waryono, serta Kasubdit Kelembagaan dan Kerja Sama Pendidikan Tinggi Islam Pendis M. Adib Abdushomad.

Read Next