logo

Kampus

Kemenhub Ajak 10 Universitas di Jogja Kampanyekan Keselamatan Berkendaraan

Kemenhub Ajak 10 Universitas di Jogja Kampanyekan Keselamatan Berkendaraan
Menhub Budi Karya Sumadi, Sabtu (27/8/2022) mengajak 10 universitas di Yogyakarta untuk ikut mengkampanyekan keselamatan bekendaraan di jalan kepada adik-adiknya. Angka kecelakaan kendaraan roda dua didominasi anak-anak remaja usia sekolah. (Eduwara/Setyono)
Setyono, Kampus29 Agustus, 2022 10:23 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Kementerian Perhubungan mengajak mahasiswa dari 10 universitas di Daerah Istimewa Yogyakarta untuk bersama-sama mengkampanyekan keselamatan berkendaraan  di jalan (Road Safety Campaign) di Universitas Gadjah Mada (UGM), Sabtu (27/8/2020) pagi.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi hadir dalam kampanye bersama dengan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi dan Rektor UGM Ova Emilia.

"Kampanye ini kita lakukan karena tingginya angka kecelakaan di jalan raya yang didominasi oleh roda dua. Dari total kecelakaan yang terjadi, 73 persennya melibatkan kendaraan roda dua," kata Menhub Budi.

Mirisnya, tambah Budi, dari angka 73 persen itu, hampir 50 persennya kecelakaan dengan kendaraan roda dua melibatkan anak-anak remaja usia sekolah.

Melalui kampanye yang melibatkan 10 perguruan tinggi, Menhub berharap para mahasiswa untuk memberi kepedulian pada keselamatan adik-adik remaja dengan melakukan kampanye tentang keselamatan di jalan raya.

"Kecelakaan di jalanan bisa terjadi berkaitan dengan perilaku seseorang. Apabila sejak dini, sudah mengetahui aturan dan keselamatan sebagai pengendara, maka tidak akan ugal-ugalan dalam berkendara," terang Budi.

Karena sangat berkaitan dengan perilaku, Budi menyatakan kampanye yang paling efektif yang bisa dilakukan mahasiswa adalah dengan memberi contoh keselamatan berkendara di jalan.

Dalam berkendaraan dengan roda dua, Budi menegaskan pengendara kurang sadar pada keselamatan, khususnya terkait penggunaan helm, cara berkendara yang berkeselamatan (mengatur batas kecepatan dan tidak menggunakan ponsel saat berkendara), kelengkapan SIM dan STNK, memastikan kondisi motor dalam keadaan laik, dan aspek lainnya.

 "Ada empat prinsip yang harus dipegang saat berkendara yaitu alertness atau kewaspadaan, awareness atau kesadaran, attitude atau perilaku, serta anticipation atau antisipasi," ujarnya.

Rektor UGM Ova Emilia mengatakan keselamatan berkendara berkaitan dengan perilaku pengendara. Dirinya meminta mahasiswa yang diajak menggaungkan keselamatan berkendara bisa menjadi contoh bagi pengendara lainnya.

"Tak hanya mahasiswa, kami meminta semua yang peduli pada keselamatan anak-anak kita menyuarakan keselamatan dan memberikan contoh keselamatan berkendaraan di jalan," pungkasnya.
 

Read Next