logo

Gagasan

Kolaborasi dengan Satuan Pendidikan Jadi Kunci Sukses Kota Solo Cerdas Pangan

30 Desember, 2022 15:11 WIB
Kolaborasi dengan Satuan Pendidikan Jadi Kunci Sukses Kota Solo Cerdas Pangan
Pers Conference 2023 Surakarta Terapkan Kota Cerdas Pangan, Kamis (29/12/2022). (Istimewa )

Eduwara.com, SOLO – Upaya Kota Solo menjadi Kota Cerdas Pangan butuh dukungan semua kalangan. Tak hanya Pemerintah Kota (Pemkot), program tersebut perlu sokongan swasta, komunitas masyarakat sipil, serta lembaga pendidikan agar berdampak optimal. Sejauh ini sejumlah pihak telah melakukan kolaborasi nyata untuk mewujudkan sistem pangan yang berkelanjutan di Kota Bengawan.

Direktur Program Yayasan Gita Pertiwi Titik Eka Sasanti saat Konferensi Pers 2023 Surakarta Terapkan Kota Cerdas Pangan, Kamis (29/12/2022), mengatakan sejak berdiri pada tanggal 21 Desember 1991 di Surakarta, yayasan itu telah melakukan berbagai kegiatan yang berorientasi pemberdayaan dan pengembangan sikap kritis masyarakat melalui isu lingkungan hidup dan keadilan sosial.

“Khususnya dalam rangka mengantisipasi masalah percepatan pembangunan yang menimbulkan berbagai dampak dan perubahan lingkungan yang merugikan kelompok perempuan dan anak-anak,” ujar dia seperti siaran pers yang diterima Eduwara.com, Jumat (30/12/2022).

Dalam mengoptimalkan upaya Kota Solo sebagai kota cerdas pangan, pihaknya turut mendampingi SD Muhammadiyah 1 Ketelan Solo dan SDN Cemara Dua No. 13 dalam pengelolaan kantin sehat dan ramah lingkungan. Ada pula Bank Sampah Gajah Putih Laweyan yang bekerjasama dengan dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gita Pertiwi.

Kepala SD Muhammadiyah 1 Ketelan Solo, Sri Sayekti mengatakan, sekolahnya mengembangkan kantin sehat ramah anak untuk menyediakan pangan yang aman dan bergizi. Kantin dikelola secara profesional untuk memastikan para siswa mendapatkan asupan pangan yang tepat.

“Anak-anak hampir delapan jam berada di sekolah. Oleh karena itu, penting memastikan jajanan yang mereka konsumsi,” ujar dia.

Pelopor Kantin Sehat tersebut memberikan perhatian mulai dari pengolahan, pemilihan hingga penyajian makanan. Hal itu untuk memastikan makanan yang dijual sesuai standar Kesehatan.

Tak hanya itu, kantin sehat dirancang memiliki tata letak, sanitasi dan pencahayaan yang layak untuk mencegah hama penyakit. Kantin sehat pun memiliki tim khusus yang bertugas memantau dan mengevaluasi fasilitas secara berkala.

“Kami juga melibatkan siswa, dalam hal ini dokter kecil, untuk masuk dalam tim. Jadi ada partisipasi aktif guru, karyawan dan siswa," tambah dia.

Lebih lanjut, pihaknya terus melakukan inovasi agar kantin sehat semakin meningkatkan literasi tentang pangan. Salah satunya menyediakan makanan atau jajanan tradisional yang variatif dari berbagai daerah.

Melalui kantin sehat, siswa dapat sekaligus belajar tentang kebhinekaan lewat aneka ragam kuliner Nusantara. “Hakikatnya kantin sehat ini tidak sekedar untuk makan, tapi juga menunjang pembelajaran,” pungkas dia. (K. Setia Widodo/*)

Tags:pangan

Read Next