logo

Kampus

Layani Anak-anak di Bantul dan Sleman, Lazismu UMY Hadirkan Perpustakaan Keliling

Layani Anak-anak di Bantul dan Sleman, Lazismu UMY Hadirkan Perpustakaan Keliling
Rektor UMY Gunawan Budiyanto mengapresiasi program gerakan literasi dan dakwah yang dilakukan Lazismu UMY kepada masyarakat melalui peluncuran perpustakaan keliling untuk melayani anak-anak di dua kecamatan Bantul dan Sleman. Menurutnya, program ini membuka wawasan jendela melalui buku dan menanamkan budaya baca buku sejak dini kepada anak-anak Indonesia agar tercipta budi pekerti yang baik. (EDUWARA/Dok. UMY)
Setyono, Kampus02 Juni, 2024 23:02 WIB

Eduwara.com, JOGJA - melalui Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh Muhammadiyah (Lazismu) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) meluncurkan perpustakaan keliling untuk melayani anak-anak di dua kecamatan Bantul dan Sleman. 

Perpustakaan keliling yang menggunakan sepeda motor roda tiga ini, nantinya akan berkeliling melayani anak-anak di area pedesaan di Kecamatan Kasihan, Bantul dan Gamping, Sleman. Dalam rilisnya disebutkan bahwa perpustakaan keliling ini resmi beroperasi pada Kamis (30/5/2024).

Rozikan, Ketua Program Lazismu UMY, membeberkan program ini merupakan hasil kolaborasi dengan Wonderhome Library, Perpustakaan UMY, Pimpinan Cabang Muhammadiyah Gamping, dan Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kasihan.

“Perpustakaan keliling ini sengaja dirancang khusus menggunakan motor roda tiga, supaya dapat menyasar wilayah pedesaan, terkhusus di wilayah Gamping dan Kasihan," katanya seperti dilansir Minggu (2/6/2024).

Pemilihan motor roda tiga sebagai pengangkut dinilai lebih fleksibel untuk masuk ke daerah gang sempit yang cukup sulit untuk dijangkau kendaraan roda empat.

“Satu semester ini, kita akan fokus pada dua kecamatan, tepatnya di kawasan Gamping dan Kasihan untuk melihat anomali masyarakat seperti apa. Kami juga menargetkan enam tempat, di antaranya tiga sekolah Muhammadiyah, satu sekolah negeri, dan dua Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA). Jadi tidak hanya sekolah Muhammadiyah tapi juga TPA dan sekolah negeri,” paparnya.

Strategi Budaya

Manager Lazizmu UMY, Muhammad Samsudin, mengatakan selain perpustakaan keliling, nantinya akan ada kegiatan lain seperti pemutaran film edukatif, mendongeng, dan menulis. Hal ini sebagai bentuk strategi untuk mendekatkan budaya membaca kepada anak-anak. 

Fakta yang ada di Indonesia bukanlah minat membaca yang rendah, tapi akses kepada buku berkualitas yang kurang. Karenanya, UMY memberikan tempat yang bagus untuk membaca dan akses yang mudah dijangkau serta bahan bacaan yang berkualitas maka kunjungan perpustakaan akan meningkat.

“Kecanggihan teknologi menjadi tantangan tersendiri bagi kita, bagaimana banyak sekali video singkat yang ditonton anak-anak yang mempengaruhi alur pikiran anak bangsa," ujarnya.

Sehingga kecintaan terhadap membaca buku bagi anak akan mempengaruhi pikiran yang kreatif dan sistematis. Harapannya, nanti program ini dapat memberikan buku-buku serta kegiatan yang berkualitas bagi anak bangsa.

Rektor UMY, Gunawan Budiyanto mengapresiasi program gerakan literasi dan dakwah kepada masyarakat. Menurutnya, program ini membuka wawasan jendela melalui buku dan menanamkan budaya baca buku sejak dini kepada anak-anak Indonesia agar tercipta budi pekerti yang baik. 

“Menghilangkan sejenak handphone adalah hal yang luar biasa di era modern ini. Apresiasi besar untuk Lazismu UMY atas kerja kerasnya. Ini program yang sangat bagus, sebab kultur membaca di kalangan anak-anak adalah warisan untuk Indonesia," tuturnya.

Bagi Gunawan, literasi dapat melihat tinggi rendahnya pendidikan suatu negara. Anggota masyarakat yang berpendidikan umumnya lebih melek kemajuan teknologi. Sedangkan bagi mereka yang tingkat literasinya rendah cenderung mengalami kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan dengan bayaran yang layak. 

"Maka semakin tinggi literasi, semakin tinggi standar hidup yang dapat diraih. Kurangnya keterampilan membaca dan menulis akan mendapatkan kerugian yang luar biasa bagi suatu bangsa," tutupnya.

Read Next