logo

Kampus

LPTK Negeri Tawarkan 35 Mata Kuliah Program MBKM

LPTK Negeri Tawarkan 35 Mata Kuliah Program MBKM
Suasana pertemuan Forum Komunikasi Wakil Rektor I LPTK Negeri. Sebanyak 12 Universitas yang tergabung di LPTK siap mendukung program MBKM dan menawarkan 35 mata kuliah dalam bentuk modul digital dan dimulai semester Genap 2021/2022. (EDUWARA/Humas UNY)
Setyono, Kampus30 Januari, 2022 00:29 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Universitas yang tergabung dalam Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) menyatakan siap mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). LPTK menawarkan 35 mata kuliah dalam bentuk modul digital dan dimulai pada semester Genap 2021/2022.

Hal ini menjadi kesempatan dari Forum Komunikasi Wakil Rektor I LPTK Negeri se-Indonesia, Kamis-Sabtu (27-29/1/2022) di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan dihadiri 30 orang Wakil Rektor I dari 12 perguruan tinggi.

Ketua Forum Komunikasi Wakil Rektor I Margana menjelaskan dalam pertemuan ini para wakil rektor membahas implementasi MBKM dan strategi pemenuhan indikator kinerja utama (IKU) perguruan tinggi.

"Kolaborasi 12 perguruan tinggi ini akan menjaga marwah LPTK," kata Margana, yang menjabat Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Negeri Yogyakarta, Sabtu (29/1/2022).

Sekretaris Forum Komunikasi Wakil Rektor I Didi Sukyadi menegaskan aplikasi MBKM merupakan salah satu produk Revitalisasi LPTK dengan ditawarkannya 35 mata kuliah dalam bentuk modul digital, dan akan dimulai pada semester Genap 2021/2022.

"Diharapkan setiap LPTK menyiapkan 5 mata kuliah MBKM dan ke depan, konsep MBKM akan mandiri," kata Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia Bandung tersebut.

Sedangkan pembelajaran melalui aplikasi MBKM Program Pertukaran Mahasiswa Tanah Air Nusantara Sistem Alih Kredit Dengan Teknologi Informasi Untuk Mahasiswa LPTK (Permata LPTK) akan dilaksanakan fully online.

Gayung bersambut, Wakil Rektor I Universitas Negeri Medan (Unimed) Restu menantikan aktivasi aplikasi Permata LPTK karena Unimed akan memulai perkuliahan pada awal Februari mendatang.

Restu menyatakan bahwa Unimed menjaga kualitas pengakuan mata kuliah secara ketat, perkuliahan berbasis kompetensi, sehingga MBKM tetap terikat dengan dosen yang bersangkutan.

"Dan mahasiswa luar universitas yang mengambil mata kuliah di Unimed perkuliahannya dilaksanakan full daring," katanya.

Sedangkan Budi Eko Soetjipto dari Universitas Negeri Malang (UM) menyebutkan bahwa UM mengimplementasikan kebijakan MBKM di kampus untuk menjalankan kebijakan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), semua dosen diharapkan mengikuti kebijakan ini.

"Sistem aplikasi MBKM untuk 8 kegiatan pembelajaran sehingga jumlah mahasiswa yang terlibat bisa dipantau melalui SIAKAD," katanya.

Para wakil rektor berharap forum ini melahirkan rekomendasi terkait Program MBKM, akreditasi dan pemeringkatan universitas sekaligus ada sharing pengalaman pencapaian Indikator Kinerja Utama, termasuk kerjasama dengan Indonesia Cyber Education Institute atau bisa disebut ICE Institute, yaitu loka pasar digital untuk mata kuliah daring berkualitas di Indonesia.

Read Next