Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, JOGJA – Lima mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) mengembangkan aplikasi pendidikan moralitas untuk siswa sekolah dasar dan menengah pertama, Nimco-Apps.
Kelima mahasiswa itu yaitu Irfan Hermawan, Sayyidah Fatimah Nurdin, Puja Agung Dewantoro, Vira Ammalia Rizqi dan Tawang Kanthi Utami.
Irfan Hermawan mengatakan alasan utama timnya menghadirkan aplikasi ini karena banyak remaja yang kurang memahami makna dan pentingnya sebuah moralitas pada diri seseorang. Kehadiran aplikasi diharapkan bisa membantu pemerintah meminimalisir proses dekadensi moral pada anak.
"Padahal moralitas merupakan hal yang sangat penting untuk dipahami maknanya dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Penerapan moralitas pada seseorang harus dibiasakan sejak dini agar hal tersebut bisa menjadi kebiasaan yang baik untuk anak," katanya, Rabu (12/1/2022).
Aplikasi Nimco-Apps ditujukan untuk tingkatan Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama, dimana pada jenjang pendidikan ini anak dan remaja masih dalam proses pembentukan jati diri.
Adapun, fitur yang disediakan dalam aplikasi ini adalah fitur materi edukasi; video edukasi; podcast remaja berisi materi kecakapan sosial, teknis, dan individu; fitur test sebagai pengukuran penguasaan materi; sertifikat test sebagai penghargaan untuk para pengguna aplikasi; dan komik anak yang tersedia dengan menarik agar anak-anak tidak bosan mempelajarinya.
"Metode penelitian yang digunakan [dalam pengembangan aplikasi ini] adalah Research and Development dengan menggunakan metode survei atau kualitatif" paparnya.
Sayyidah Fatimah Nurdin menambahkan bahwa aplikasi ini juga dapat untuk mengenalkan nilai-nilai Pancasila. "Tujuan dari kajian ini adalah untuk memberikan alternatif media edukasi nilai-nilai Pancasila dalam bentuk aplikasi inovatif," katanya.
Puja Agung Dewantoro menjelaskan, aplikasi ini terbagi menjadi sembilan figure yaitu tampilan awal, beranda, materi kecakapan sosial, kecakapan teknis, kecakapan individu, komik anak, video anak, tampilan test dan sertifikat.
Secara garis besar perbedaannya dimateri dan desain fitur, dimana untuk SD itu fiturnya lebih simple dan materi lebih terlihat menarik dengan gambar animasi yang mencerminkan norma-norma sosial.
“Kalau untuk yang SMP materi lebih kompleks dan agak detail di materi" kata Agung. Lebih lanjut untuk kuis juga berbeda, SD lebih mudah dan komunikatif sedang SMP lebih ke arah yang kompleks.
Vira Ammalia Rizqi memaparkan bahwa dalam aplikasi ini juga terdapat konten komik anak, video anak dan test. "Komik dan video anak berisi kumpulan komik, video animasi atau kartun anak yang memiliki relevansi dengan kecakapan hidup dan yang telah dipelajari dalam fitur kecakapan sosial, individu, dan teknis" kata Vira.
Peserta didik atau pengguna dapat memilih animasi yang disukai. Fitur komik dan video animasi ini juga sebagai rekreasi sekaligus edukasi bagi peserta didik supaya mereka tidak merasa jenuh.