Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, JAKARTA – Sekitar 19.000 mahasiswa berpeluang untuk mengikuti program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) angkatan ke-3 dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bekerjasama dengan lebih dari 150 mitra industri.
Mahasiswa yang memenuhi syarat awal mulai dapat melakukan registrasi di platform Kampus Merdeka, sembari menunggu proses seleksi mitra-mitra penyelenggara program.
Dilansir dari siaran pers Kemendikbudristek pada Kamis (2/6/2022), Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mengungkapkan MSIB bukanlah program magang atau studi independen biasa. Mitra Industri yang menjadi rekanan untuk MSIB adalah perusahaan dan organisasi kelas dunia yang sudah terjamin kredibilitasnya, sehingga mahasiswa mendapatkan bimbingan dari para ahli yang berpengalaman.
“Ketika kami meluncurkan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), saya berpesan kepada para mahasiswa untuk menghadapi tantangan di lautan dunia nyata. Mereka harus menjadi perenang yang andal, yang menguasai berbagai macam gaya, sehingga bisa menghadapi angin, menghadapi ombak mulai dari yang terkecil sampai yang terbesar,” jelas Nadiem dalam Sosialisasi Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) Angkatan 3 yang diselenggarakan secara daring, Selasa (31/5/2022).
Sejak diluncurkan pada 2021, sambung dia, program MSIB telah menerjunkan lebih dari 37.000 mahasiswa di lebih dari 250 mitra. Jumlah ini tersebar di angkatan 1 dan angkatan 2 yang saat ini masih menjalani aktivitas magang dan studi independen.
“Sungguh luar biasa bagaimana dalam waktu yang cukup singkat sudah ada puluhan ribu mahasiswa dari ratusan perguruan tinggi di Indonesia yang berani untuk mulai belajar berenang dengan mengikuti program-program unggulan MBKM, salah satunya magang dan studi independen bersertifikat,” ucap dia.
Nadiem melanjutkan, program MSIB Angkatan 3 dapat diikuti oleh mahasiswa yang terdaftar pada program Diploma II serendah-rendahnya pada jenjang semester III, mahasiswa program Diploma III serendah-rendahnya pada jenjang semester IV, dan mahasiswa program Sarjana atau Sarjana Terapan serendah-rendahnya pada jenjang semester V pada saat Program MSIB dimulai.
Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi (Dirjen Diktiristek) Kemendikbudristek Nizam mengatakan, saat ini Indonesia telah memasuki dunia digital pada tingkat advance. Sekitar 23 juta lapangan pekerjaan hilang tergantikan oleh sistem otomasi cerdas, robot, hingga machine learning.
Meski demikian, tegasnya, pekerjaan baru yang akan muncul jauh lebih banyak dibandingkan dengan pekerjaan yang hilang. Hanya catatannya banyak dari pekerjaan tersebut belum ada saat ini. Oleh karena itu, menjadi tugas perguruan tinggi untuk melengkapi para mahasiswa dengan kompetensi yang dibutuhkan pada masa kini dan masa depan.
“Orang sudah berbicara tentang metaverse, tentang artificial intelligence yang menggantikan banyak pekerjaan di dunia kita. Tugas kita di Perguruan Tinggi memastikan anak-anak kita para mahasiswa menjadi sarjana-sarjana yang kompeten,” tambah Nizam.
Padal kesempatan itu, Nizam juga memaparkan hasil survei kepada para mahasiswa, mitra industri, dan para mentor. Lebih dari 90 persen mahasiswa ia sebut telah merekomendasikan apa yang mereka lakukan selama mereka mengikuti program MSIB.
“Hal ini menunjukkan apa yang mereka peroleh ketika mengikuti program MSIB betul-betul menjadi sesuatu yang mengubah masa depan mereka dan membuka pintu terhadap dunia yang sangat luas yang ada di hadapan mereka,” imbuh dia.(K. Setia Widodo/*)