Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, JOGJA – Sejak tahun lalu, tercatat 23 mahasiswa dari delapan negara ASEAN mendapatkan beasiswa dari pemerintah Norwegia untuk melanjutkan kuliah di Program ASEAN Magister Manajemen Berkelanjutan di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Hal ini terungkap dalam kunjungan Duta Besar Norwegia untuk ASEAN Kjell Tormod Pettersen ke Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (MM FEB) UGM, Senin (7/3/2022). Dalam kunjungan tersebut, Kjell Tormod berkesempatan memberikan Kuliah Umum pada 23 mahasiswa tersebut.
Sekretaris Program MM FEB UGM Rocky Adiguna memaparkan program ASEAN Magister Manajemen Berkelanjutan merupakan inisiasi dari pemerintah Norwegia yang pelaksanaannya dipegang Kedutaan Besar Norwegia dan ASEAN University Network (AUN).
"Keduanya lalu menunjuk UGM sebagai pelaksana program. Dari 90 pendaftar dari Malaysia, Vietnam, Filipina, Myanmar, Thailand, Laos dan Kamboja terdapat 23 yang lolos, termasuk enam orang dari Indonesia," katanya.
Masuk sejak Agustus 2021, ke-23 mahasiswa saat ini tengah menjalani semester kedua. Pada semester ketiga, mereka akan menjalani internship dan tesis, di mana ada kesempatan mengambil double-degree di University of Agder, Norwegia.
"Mereka yang yang terpilih ini mendapatkan beasiswa penuh berupa biaya hidup dan biaya kuliah dari pemerintah Norwegia," ujarnya.
Melalui program ini, pemerintah Norwegia berharap ada transfer pengetahuan dan menciptakan dampak positif terhadap permasalahan keberlanjutan lingkungan yang dihadapi kawasan ASEAN dan global.
Geopolitik
Dubes Norwegia untuk ASEAN Kjell Tormod Pettersen mengatakan pihaknya terus mendorong kerja sama politik dan keamanan terutama dalam hal mendorong rekonsiliasi dan keamanan, good governance dan penegakan HAM.
"Kerja sama ekonomi di negara ASEAN dilakukan dalam ruang lingkup bidang energi dan perdagangan bebas. Sementara bidang sosial budaya menekankan pada isu soal perubahan iklim, keberlanjutan di bidang kelautan, perlindungan lingkungan, pendidikan dan kerja sama antara warga ASEAN dan Norwegia," katanya.
Saat ini, program yang tengah berlangsung adalah ASEAN Master Management Sustainability, memerangi sampah laut, program pengembangan energi bersih, mewujudkan perdamaian dan keamanan, serta pemberdayaan perempuan secara bijaksana.
"Ada beberapa tantangan ke depan yang dihadapi oleh ASEAN dan Norwegia dalam memperkuat kerja sama lebih lanjut yakni mengurangi tensi geopolitik yang kian memanas, integrasi ekonomi, agenda perubahan iklim, ekonomi hijau, polusi udara dan laut, penegakan HAM, perdagangan gelap dan menengahi konflik politik di Myanmar," paparnya.
Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni UGM Paripurna Sugarda mengatakan Program The ASEAN Master in Sustainability Management merupakan program studi yang unik dan tepat untuk mewujudkan semangat komitmen ASEAN dan Norwegia untuk mengatasi persoalan pelestarian lingkungan.
"Kolaborasi ini sangat penting untuk mewujudkan program ini. UGM melalui AUN sebagai pelaksana program tersebut," katanya.