logo

Kampus

Pacu Pertumbuhan Entrepreneur Baru, Kemenkop UKM Gandeng Lima Kampus

Pacu Pertumbuhan Entrepreneur Baru,  Kemenkop UKM Gandeng Lima Kampus
Pacu Pertumbuhan Entrepreneur Baru, Kemenkop UKM Gandeng Lima Kampus (Kemenkop UKM)
Bunga NurSY, Kampus21 Januari, 2022 08:00 WIB

Eduwara.com, DEPOK – Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) melakukan penandatanganan nota kesepahaman bersama lima universitas untuk mencetak wirausaha-wirausaha baru dari dunia kampus.

Kelima kampus itu adala Universitas Indonesia (Depok), Universitas Sumatera Utara (Medan), Universitas Andalas (Padang), Universitas Sam Ratulangi (Manado), dan Universitas Lambung Mangkurat (Banjarmasin). 

"Karena dalam persaingan global, kita harus siapkan UMKM masa depan yang berasal dari enterpreneur muda yang siap bertarung dan berkompetisi. Karena kalau produk UMKM saat ini nggak punya daya saing dan inovasinya rendah, ya kalah," ungkapnya seperti dikutip dari siaran pers Kemenkop UKM pada Rabu (19/1/2022). 

Ruang lingkup Nota Kesepahaman ini di antaranya meliputi pendidikan dan pelatihan, pendampingan, pemagangan dan pengembangan di bidang UMKM dan kewirausahaan. 

Kemudian ada pula riset, penelitian, inovasi,  dan hilirisasi riset serta pertukaran dan pengolahan data dan/atau informasi.  Selain itu, pengabdian kepada masyarakat dan pelaksanaan program Merdeka Belajar, Kampus Merdeka dan Kuliah Kerja Nyata Tematik. Terakhir ialah penyediaan kurikulum di bidang perkoperasian, UMKM, dan kewirausahaan. 

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan bahwa saat ini Indonesia perlu menyiapkan entrepreneur muda yang memiliki pendidikan tinggi dan berasal dari inkubasi universitas. 

Lebih lanjut, saat ini menurut Teten persentase entrepreneur di Indonesia masih mencatatkan angka yang rendah, atau hanya mencapai 3,47 persen. Maka dari itu, inkubator yang dimulai dari perguruan tinggi menjadi jawaban untuk mencetak entrepreneur muda yang berdaya saing di pasar global. 

Di tempat yang sama, Rektor Universitas Indonesia (UI) Ari Kuncoro mengatakan bahwa melalui inkubasi, pihaknya telah berhasil mencetak 119 wirausaha berbasis start up yang bekerja di sektor IoT, kesehatan, fintech, perikanan, busana tradisional, kuliner, dan lainnya. 

"Kami berkomitmen membangun wirausaha di Indonesia. Kami mendorong dosen dan mahasiswa untuk terlibat aktif dalam kegiatan bersama mitra industri, pemerintah dan komunitas. Dosen dan mahasiswa didorong punya pengalaman bekerja di industri yang sesuai keahliannya sehingga dapat berkontribusi dalam kehidupan berbangsa dan negara," ujar Ari. 

Sementara itu, Rektor Universitas Sumatera Utara Muryanto Amin menambahkan bahwa saat ini transformasi di perguruan tinggi bukan hanya teaching dan research saja, tapi juga mampu menjadi inkubator. Maka dari itu, perguruan tinggi harus melibatkan dosen serta mahasiswa untuk berkontribusi kepada masyarakat. 

"Kami sambut baik nota kesepahaman ini dan saya harap ada tindak lanjut yang intens untuk memperkuat proses bisnis dengan UMKM di Sumatera Utara," ucap Muryanto. 

Lebih lanjut, Rektor Universitas Andalas Yuliandri menegaskan bahwa pihaknya telah melakulan inkubasi terhadap 30 pelaku UMKM berbasis kelapa sawit, 31 start up, 4 industri kecil berbasis bahan alam, dan lainnya. Dia pun menegaskan bahwa pihaknya siap untuk berkolaborasi bersama KemenKopUKM dalam mengembangkan wirausaha muda dan melahirkan UMKM masa depan.

Read Next