logo

Kampus

23 Dosen UIN Sunan Kalijaga Berjihad Rampungkan Program Doktoral

23 Dosen UIN Sunan Kalijaga Berjihad Rampungkan Program Doktoral
23 Dosen UIN Sunan Kalijaga Berjihad Rampungkan Program Doktoral (Eduwara/Setyono)
Setyono, Kampus14 Januari, 2022 14:40 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Sebanyak 23 dosen Fakultas Komunikasi Dakwah (FKD) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta tengah menyelesaikan studi program doktoral. Pihak rektorat mengibaratkan mereka sedang melakukan jihad.

Lewat program program doktorisasi unggulan FKD UIN Sunan Kalijaga periode 2020—2023, 23 dosen itu berkuliah S3 di Kanada, Taiwan, China dan kampus-kampus besar dalam negeri.

Pada Kamis (13/1/2022), dosen dan pimpinan fakultas melaksanakan kegiatan monitoring secara daring melalui zoom meeting.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan UIN Suka Iswandi Syahputra mengatakan menyelesaikan studi program doktoral ini merupakan jihad. "Jihad yang dimaksud bukan jihad individual saja untuk memperoleh gelar, namun juga jihat institusional dan konstitusional," kata Iswandi dalam rilisnya, Jumat (14/1/2022). 

Iswandi menjelaskan jihat institusional itu harus diniatkan bahwa kegiatan studi doktoral ini jika tidak selesai-selesai akan jadi beban lembaga, dan kalau bisa diselesaikan. 

"Program S3 yang paling baik, bukan itu dilakukan di dalam atau luar negeri, swasta atau dalam negeri, karena yang terbaik adalah S3 yang selesai," tegasnya.

Sementara itu, jihad konstitusional mengacu pada sistem akreditasi nasional. Sistemnya harus ada tenaga pengajar yang kompeten di bidangnya untuk pengembangan bidang akademik baik untuk fakultas dan universitas. 

"Karena kita ini berada pada sebuah kapal besar, dimana arah kapal itu ditentukan oleh keberadaan dan kualitas sumber daya manusia". ungkap Iswandi.

Dekan FKD UIN Sunan Kalijaga Marhumah menerangkan program unggulan ini sebagai upaya peningkatan sumber daya manusia. Dengan ketersediaan tenaga pengajar yang cukup akan membuat fakultas bisa membuka program magister di semua program studi yang ada di fakultas, bahkan ke depannya bisa juga disiapkan membuka program doktoral. 

"Kebetulan ada dosen yang mendapat  beasiswa di Kanada, Taiwan dan China,” kata Marhumah. 

Adapun, di dalam negeri beberapa dosen studi doktoral di UIN Sunan Kalijaga, Universitas Gadjah Mada, dan Universitas Sebelas Maret. Sebagian dari dosen masih memasuki semester dua, namun ada beberapa yang sudah melebihi tahun ketiga ataupun keempat.

Dosen Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial UIN Sunan Kalijaga Izzul Hak menyampaikan program pengingat ini sangat bagus karena menyadarkan semuanya untuk terus menulis sebagai syarat lulus progam doktoral. 

Berdasarkan evaluasi yang ada, beberapa dosen harusnya bisa selesai pada tahun ini. Beberapa dosen menyampaikan bahwa masa studinya berjalan lancar.

"Tidak ada persoalan khusus yang menjadi kendala program doktorisasi. Semoga mereka segera selesai". kata Izzul yang juga peserta program doctoral di Universitas McGill Canada.

Read Next